JAKARTA - Setelah Eropa, YouTube akhirnya resmi menurunkan kualitas videonya di seluruh dunia. Kebijakan ini dilakukan agar tidak mengurangi beban jaringan (bandwidth), selama satu bulan ke depan.
Melansir dari The Verge, YouTube secara default akan memutar video dalam resolusi standart definition (480p). Di mana sebelumnya, video streaming YouTube diputar dalam kualitas high definition atau sekitar 720p ke atas.
BACA JUGA:
Kendati secara otomatis diturunkan, pengguna YouTube masih bisa mengubah resolusinya melalui menu settings. Langkah yang diambil YouTube ini, dilakukan untuk mengurangi tekanan pada bandwidth pada penyedia layanan internet (internet service provider/ISP).
Lantaran selama pandemi virus corona telah memaksa jutaan orang untuk tinggal di rumah. Selain harus bekerja atau belajar dari secara remote, banyak orang yang mengakses YouTube untuk mengisi waktu luang selama berdiam diri di rumah di berbagai negara.
"Kami terus bekerja secara dekat dengan pemerintah dan operator jaringan di seluruh dunia untuk melakukan peran kami untuk meminimalisir stres pada sistem selama situasi ini," kata juru bicara Google.
Authoritative health & safety experts are urging people to #StayHome if they can, and as creators and artists, you’re helping to spread the message with your entertaining, helpful and inspiring #WithMe videos.
If you want to get involved, here’s how -> https://t.co/r4uoEYuPZb pic.twitter.com/CqVoHxsaGC
— YouTube Creators #StayHome (@ytcreators) March 19, 2020
Google juga mengatakan bahwa, lonjakan trafik di server YouTube mengalami peningkatan dalam beberapa minggu terakhir. Sebelum ini YouTube juga telah menurunkan kualitas video streamingnya di wilayah Eropa, guna mencegah terjadinya lonjakan trafik dan mengurangi beban pada jaringan broadband.
"Minggu lalu, kami mengumumkan bahwa sementara waktu semua video di YouTube ditampilkan dalam standard definition secara default di Uni Eropa. Karena sifat krisis ini yang mengglobal, kami akan memperluas perubahan tersebut secara global mulai hari ini," sambungnya.
YouTube bukan satu-satunya platform streaming video yang menurunkan kualitasnya untuk mengurangi beban pemakaian internet selama pandemi COVID-19. Baik Netflix, Amazon, Disney+ hingga Facebook dan Instagram juga terpaksa menurukan bitrate dari kualitas videonya untuk mencegah internet tidak jebol.