JAKARTA - Alameda Research, perusahaan investasi kripto dan rekanan FTX yang bangkrut baru-baru ini menarik perhatian dengan melakukan langkah signifikan di pasar. Pada tanggal 8 Agustus 2024, Alameda menyetorkan sebanyak 205.380 token $WLD ke bursa kripto Binance. Nilai token ini mencapai sekitar 351.000 dolar AS (Rp5,6 miliar), sebagaimana dilaporkan Lookonchain.
Transaksi ini berlangsung di tengah situasi keuangan yang cukup kompleks, di mana Alameda dan perusahaan saudaranya, FTX, sedang menjalani berbagai aktivitas finansial intensif karena terjerat masalah hukum yang mereka hadapi.
Langkah ini terjadi tak lama setelah pengadilan Amerika Serikat, melalui Hakim Distrik Peter Castel, memberikan persetujuan formal pada 7 Agustus 2024 untuk penyelesaian utang sebesar 12,7 miliar dolar AS (Rp203,2 triliun) kepada para kreditur FTX. Keputusan ini menjadi titik penting dalam upaya kedua perusahaan untuk mengatasi krisis yang telah melanda mereka selama lebih dari 20 bulan, sejak gugatan diajukan oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas Amerika Serikat (CFTC).
BACA JUGA:
Dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan, terlihat jelas bahwa Alameda dan FTX masih memiliki portofolio kripto yang cukup besar, dengan total nilai sekitar 630 juta dolar AS (Rp10,08 triliun) dalam bentuk berbagai token digital.
Di antaranya, mereka memiliki 266,85 juta token $FTT senilai 344,24 juta dolar AS (Rp5,5 triliun), 105,47 juta token $BIT senilai 113,26 juta dolar AS (Rp1,81 triliun), serta 24,8 juta token $WLD yang sebelumnya diterbitkan namun kini nilainya berkurang menjadi 43,64 juta dolar AS (Rp698,2 miliar). Selain itu, Alameda dan FTX juga memegang 104 juta token $STG dengan nilai $32,6 juta (Rp521,6 miliar) dan 145,97 juta token $BOBA senilai $29,83 juta (Rp477,28 miliar).
Penyetoran token $WLD ke Binance ini menunjukkan bahwa Alameda Research dan FTX masih memiliki upaya panjang untuk pemulihan setelah keputusan pengadilan tersebut. Meskipun begitu, langkah-langkah yang diambil oleh kedua perusahaan ini mencerminkan upaya keras mereka dalam memenuhi kewajiban ekonomi yang cukup besar. Proses penyelesaian ini tidak hanya menjadi tantangan finansial, tetapi juga menjadi ujian bagi masa depan industri kripto yang semakin diatur secara ketat.