JAKARTA - Harga Ethereum (ETH) merosot drastis setelah terjadinya penjualan besar-besaran. Padahal, beberapa hari sebelumnya, ETH mulai pulih dengan kenaikan sebesar 20%. Saat penulisan, harga ETH diperdagangkan di level Rp38,8 juta per koin. Performa harganya merosot 4,5% dalam 24 jam terakhir, berdasarkan data Coingecko hari ini.
Di sisi lain, tercatat ratusan dompet kripto atau pemegang aset ETH yang sudah tidak aktif selama tiga tahun terakhir, mendadak mulai memindahkan aset ETH mereka. Laporan menyebutkan bahwa dompet-dompet ini telah memindahkan total 789.533 ETH yang bernilai sekitar 2 miliar dolar AS (Rp32 triliun).
Setelah mengalami pemulihan yang kuat sebesar 20% pada Selasa, 6 Agustus, harga Ethereum berjuang untuk tetap berada di atas level 2.500 dolar AS (Rp40 juta). Berdasarkan data on-chain terbaru, Jump Trading kembali menjual Ethereum dari sisa kepemilikan ETH mereka.
Berdasarkan laporan data terbaru dari Spot on Chain, Jump Trading berhasil mencairkan total 11.500 ETH, senilai 29 juta dolar AS (Rp464 miliar) dari Lido Finance. Dalam transaksi terbaru ini, perusahaan juga menebus 16.210 $WSTETH untuk 19.049 $STETH.
Data menunjukkan bahwa Jump Trading lebih lanjut mentransfer 11.500 ETH ke alamat dompet “0xf58”, yang sering digunakan perusahaan untuk menyetor ke bursa terpusat (CEXs). Saat ini, perusahaan masih memegang total 21.394 $WSTETH, senilai 63,6 juta dolar AS (Rp1,02 triliun), dan 16.292 ETH, senilai 41,3 juta dolar AS (Rp660,8 miliar). Selain itu, mereka juga sedang dalam proses mencairkan 19.049 $STETH dari Lido Finance.
BACA JUGA:
Pergerakan dompet ini menarik perhatian banyak pihak karena menunjukkan aktivitas besar yang terkait dengan skema Ponzi Plus Token. Analisis on-chain menunjukkan bahwa alamat-alamat ini terkait dengan dompet yang disebut “Plus Token Ponzi 2”. Sejauh ini, dompet ini telah memindahkan 789.533 ETH ke ribuan dompet berbeda pada tahun 2020, dan tidak ada aktivitas sejak April 2021.
Dompet-dompet ini kembali aktif tiga jam yang lalu, menunjukkan adanya aktivitas besar yang terkait dengan skema Ponzi Plus Token. Menariknya, ternyata ETH tersebut disita oleh polisi China selama penindakan mereka pada tahun 2020.
Jump Trading berhasil mencairkan 11.500 $ETH (29 juta dolar AS) dari Lido Finance dan terus menebus 16.210 $WSTETH menjadi 19.049 $STETH dalam satu jam terakhir. Perlu dicatat bahwa 11.500 $ETH telah ditransfer ke dompet "0xf58" yang sering mereka gunakan untuk menyetor $ETH ke CEX.
Sebagai informasi, harga Ethereum saat ini diperdagangkan di angka 2.456 dolar AS (Rp39,3 juta) dengan kapitalisasi pasar sebesar 295 miliar dolar AS (Rp4.720 triliun). Namun, para analis pasar percaya bahwa kemungkinan akan terjadi lagi penurunan harga ETH di bawah 2.000 dolar AS (Rp32 juta) karena altcoin ini akan menguji kembali level terendah minggu ini, yang bisa terjadi dalam waktu dekat.
Pergerakan dompet besar ini tidak hanya mengejutkan komunitas kripto tetapi juga menimbulkan berbagai spekulasi dan kekhawatiran. Sejak skandal Plus Token terungkap, banyak dana yang terkait dengan skema tersebut diawasi ketat oleh pihak berwenang. Aktivitas mendadak dari dompet-dompet ini menimbulkan pertanyaan tentang tujuan akhir dari dana tersebut dan dampaknya terhadap pasar Ethereum.
Skema Ponzi Plus Token yang terkenal ini menipu ribuan investor dengan janji pengembalian yang tinggi melalui platform investasi kripto palsu. Ketika skema ini runtuh, pihak berwenang China berhasil menyita sebagian besar dana, termasuk ribuan ETH. Dengan aktivitas baru ini, ada kekhawatiran bahwa dana tersebut mungkin kembali masuk ke pasar, yang dapat mempengaruhi harga dan stabilitas Ethereum.