Bagikan:

JAKARTA – Pemilik aset kripto dalam jumlah besar atau biasa disebut whale dilaporkan mulai memperbanyak kepemilikan cryptocurrency terbesar nomor dua, yaitu Ethereum (ETH). Informasi tersebut disampaikan oleh firma analitik kripto Santiment baru-baru ini.

Santiment mendeteksi aktivitas para whale itu sejak 11 September 2022. Menurut firma tersebut, alamat dompet kripto para paus Ethereum telah menambahkan pundi-pundi ETH mereka sebanyak 3,5 juta koin. Santiment melihat aktivitas para whale yang memegang 1 juta ETH atau lebih.

“Sejak 11 September, alamat paus miliarder #Ethereum yang memegang 1 juta atau lebih $ ETH secara kolektif telah menambahkan 3,5 juta lebih banyak koin. Ini telah meningkatkan kantong kumulatif mereka sebesar +14%. Saat ini ada 132 alamat seperti itu,” tulis pengumuman dari akun Twitter resmi Santiment (@santimentfeed), 19 Oktober 2022.

Penambahan ini menandai peningkatan 14 persen pada kepemilikan ETH dari paus miliarder selama periode sejak The Merge. Ini juga mendorong kepemilikan kumulatif dari 132 atau lebih dompet yang termasuk dalam kelompok ini ke saldo tertinggi sepanjang masa sebesar 28,55 juta ETH yang bernilai sekitar 36 miliar dolar AS, menurut laporan UToday.

Kemudian, para pemilik ETH yang lebih sedikit dari pada paus atau shark yaitu pemegang aset kripto antara 100 hingga 1 juta ETH, telah melakukan penjualan aset kripto Ethereum milik mereka. Khususnya, tren redistribusi dimulai tak lama setelah migrasi blockchain Ethereum untuk menggunakan mekanisme konsensus proof-of-stake (PoS), menurut data Santiment.

Terlepas dari aktivitas para paus itu, ditambah dengan ramainya pemberitaan terkait The Merge pada bulan September lalu, harga ETH terus diperdagangkan sebagian besar di zona merah. Saat penulisan, Ethereum diperdagangkan di harga Rp20.110.336 per koin. Data dari Coingecko memaparkan bahwa harga ETH turun sebesar 0,6 persen dalam 24 jam terakhir.