Bagikan:

JAKARTA - Sejak paruh pertama tahun 2024, demam koin meme telah memicu lonjakan permintaan yang signifikan untuk pengembang yang menguasai bahasa pemrograman Rust. Rust, yang menjadi bahasa utama dalam pengembangan di blockchain Solana, kini semakin diminati oleh perusahaan-perusahaan kripto yang membangun sistem terdistribusi dengan performa tinggi. 

Fenomena ini tidak hanya mencerminkan popularitas koin meme di Solana, tetapi juga menunjukkan tren teknologi yang lebih luas di mana Rust semakin populer sebagai bahasa pemrograman sistem. Dengan kapitalisasi pasar gabungan koin meme di Solana yang mencapai miliaran dolar, permintaan untuk pengembang Rust terus meningkat, menciptakan peluang besar bagi para profesional di industri ini.

Dikutip dari Cointelegraph, Raman Shalupau, CEO dan pendiri CryptoJobsList, mengungkapkan bahwa tren ini bukan hanya didorong oleh popularitas koin meme di Solana, tetapi juga oleh tren teknologi yang lebih luas di mana Rust semakin populer sebagai bahasa pemrograman sistem. “Banyak perusahaan blockchain yang mulai mengadopsi Rust untuk menulis sistem terdistribusi dengan performa tinggi,” kata Shalupau.

Saat ini, kapitalisasi pasar gabungan dari koin meme di Solana mencapai 6,28 miliar Dolar AS (sekitar Rp100 triliun), jauh lebih besar dibandingkan dengan kapitalisasi pasar koin meme di Ethereum Layer 2 Base yang hanya 1,2 miliar Dolar AS (sekitar Rp19 triliun), menurut data dari CoinGecko.

Sejak peluncuran blockchain Solana pada Maret 2020, Rust mulai menarik perhatian dari bahasa pemrograman Ethereum, Solidity, dalam pengembangan smart contract. Di situs web CryptoJobsList, terdapat 99 lowongan untuk pengembang Rust, dibandingkan dengan 45 lowongan untuk pengembang Solidity.

“Kami melihat ada 32 pekerjaan terkait bahasa pemrograman Rust yang diposting dalam tiga bulan terakhir saja,” tambah Shalupau. Peningkatan peran Rust ini juga berkontribusi pada rekor tertinggi dalam 12 bulan terakhir, dengan 564 lowongan pekerjaan kripto yang diposting di CryptoJobsList pada bulan Juli—meningkat 109% dari bulan sebelumnya.

Kevin Gibson, pendiri perusahaan rekrutmen kripto Proof of Search, juga mengamati adanya peningkatan permintaan untuk pengembang Rust dan pengembang senior full stack dengan pengalaman di Rust, Python, dan Ruby on Rails. Gibson yakin bahwa perekrutan dengan pola “FOMO” (Fear of Missing Out) akan meningkat ketika harga Bitcoin mencapai 100.000 Dolar AS (sekitar Rp1,6 miliar).

Dengan semakin meningkatnya minat terhadap Rust di kalangan perusahaan blockchain, pengembang yang menguasai bahasa ini memiliki peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan dengan tawaran gaji yang lebih tinggi. Data dari CryptoJobsList menunjukkan bahwa rata-rata karyawan di industri kripto mendapatkan gaji 88.000 Dolar AS (sekitar Rp1,4 miliar), sementara mereka yang berada di persentil 10% teratas mendapatkan hingga 165.000 Dolar AS (sekitar Rp2,6 miliar).