Bagikan:

JAKARTA - Dalam suasana ketidakpastian yang melanda pasar global, Bitcoin kembali menunjukkan kekuatannya sebagai aset digital yang patut diperhitungkan. Matt Hougan, Chief Investment Officer (CIO) dari Bitwise, menggarisbawahi hal ini melalui platform media sosial X pada awal pekan ini.

Hougan mengingatkan kita pada momen krisis pasar pada 12 Maret 2020, ketika pandemi Covid-19 mulai menyebar dan memicu kepanikan global. Pada hari itu, harga Bitcoin merosot tajam sebesar 37%, dari 7.911 Dolar AS (sekitar Rp128 juta) menjadi 4.971 Dolar AS (sekitar Rp80 juta). Namun, hanya dalam satu tahun, harga aset digital ini melonjak menjadi 57.332 Dolar AS (sekitar Rp927 juta). Hougan menekankan bahwa dalam situasi kepanikan, investor cenderung menjual aset likuid. Namun, peristiwa semacam ini justru mengukuhkan narasi jangka panjang untuk Bitcoin.

Menurut Hougan, meskipun Bitcoin sering mengalami fluktuasi harga yang signifikan, ia tetap optimistis tentang masa depan aset digital ini. Keyakinannya semakin diperkuat setelah menghadiri Konferensi Bitcoin 2024 di Nashville, Tennessee. Di sana, Hougan menyoroti dukungan politik yang semakin meningkat untuk Bitcoin. Contohnya adalah proposal Donald Trump untuk menciptakan cadangan nasional Bitcoin dan berbagai inisiatif legislatif yang sedang dibahas. Dukungan politik ini, menurut Hougan, bisa menjadi indikator perubahan pasar yang signifikan dan berpotensi memberikan keuntungan besar bagi para investor Bitcoin.

Dikutip dari Bitcoin.com News, Hougan mengatakan, “Dari Konferensi Bitcoin 2024, satu hal menjadi jelas: Sudah saatnya kita mempertimbangkan ulang apa yang mungkin terjadi dengan Bitcoin.”

Di tengah gejolak pasar, pandangan optimistis dari seorang eksekutif berpengalaman seperti Hougan memberikan harapan bagi para investor kripto. Dengan dukungan politik yang semakin kuat dan ketahanan Bitcoin yang terus teruji, masa depan aset digital ini tampak cerah, meskipun tantangan masih mengintai.