Bagikan:

JAKARTA - Futu Securities International, baru saja meluncurkan layanan perdagangan kripto, khususnya Bitcoin dan Ether, bagi 22 juta penggunanya. Langkah ini menjadikan Futu Securities sebagai pialang pertama di Hong Kong yang menawarkan perdagangan kripto langsung kepada investor ritel, sebuah terobosan yang mencerminkan minat yang semakin meningkat terhadap aset digital di kawasan ini.

Pada  23 Juli 2024, Futu Securities memperkenalkan platform perdagangan kripto yang langsung menarik perhatian pasar. Berdasarkan laporan dari South China Morning Post, para investor ritel di Hong Kong kini dapat mengakses dan memperdagangkan Bitcoin serta Ether tanpa harus melalui perantara lain.

Minat terhadap Bitcoin terus meningkat, tercermin dari rekor tertinggi open interest yang mencapai 39,4 miliar Dolar AS (sekitar Rp639 triliun) pada 29 Juli 2024. Lonjakan ini menandakan ekspektasi bahwa harga Bitcoin mungkin akan segera mengalami kenaikan besar, sebuah sinyal yang banyak dinanti oleh investor.

Peluncuran ini juga terjadi di tengah perkembangan positif dalam dunia keuangan global yang semakin terbuka terhadap aset kripto. Debut ETF Ether spot pertama di Amerika Serikat baru-baru ini telah mendorong minat institusional terhadap produk keuangan berbasis kripto.

Beberapa raksasa manajemen aset seperti Franklin Templeton telah bermitra dengan SBI Holdings untuk mendirikan perusahaan manajemen ETF kripto di Jepang, yang diharapkan dapat memberikan akses lebih mudah bagi generasi investor baru terhadap produk perdagangan berbasis kripto.

Langkah Futu Securities ini sejalan dengan ambisi Hong Kong untuk menjadi pusat global bagi inovasi kripto dan blockchain. Pada bulan Juli 2024, Hong Kong meluncurkan rezim perizinan stablecoin yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem stablecoin yang berkelanjutan dan bertanggung jawab di wilayah tersebut.

Meskipun terdapat dukungan yang kuat terhadap rezim baru ini, Hong Kong masih menghadapi tantangan dalam mewujudkan ambisinya menjadi pusat kripto global. Salah satu tantangan tersebut adalah penarikan sejumlah perusahaan kripto populer dari pasar Hong Kong, termasuk penarikan aplikasi lisensi oleh beberapa bursa kripto ternama.