Bagikan:

Jakarta - Pengusaha eksentrik seperti Elon Musk berambisi mengirim manusia ke bulan atau Mars untuk memastikan kelangsungan hidup manusia. Sebaliknya, ilmuwan kini mengusulkan solusi untuk melindungi keanekaragaman hayati Bumi di luar planet kita.

Rencana ambisius yang diusulkan melibatkan pembuatan "biorepository" atau penyimpanan biologi di bulan untuk menjaga spesies hewan yang terancam punah dari kemungkinan bencana global. Biorepository ini akan menyimpan sel-sel hewan yang dibekukan dari berbagai spesies, termasuk mamalia, reptil, burung, dan amfibi.

Konsep ini mirip dengan "Global Seed Vault" di Norwegia yang menyimpan benih tanaman untuk menghadapi bencana. Namun, biorepository bulan ini akan menyimpan sel hewan yang dibekukan, dan mungkin juga benih tanaman, dengan harapan bisa digunakan untuk menciptakan kehidupan baru di Bumi, bulan, atau planet lain jika terjadi kepunahan massal.

Cryopreservation, atau pelestarian dengan pembekuan, adalah metode yang digunakan untuk menyimpan sel dan jaringan hewan dengan suhu sangat rendah, menghentikan proses metabolisme dan menjaga sel dalam keadaan suspensi. Sel-sel ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk kloning untuk menghidupkan kembali spesies.

Para ilmuwan dari Smithsonian's National Zoo and Conservation Biology Institute (NZCBI) di Washington DC, mengungkapkan rencana mereka dalam sebuah makalah yang diterbitkan di BioScience. Meskipun biaya pasti untuk membangun biorepository bulan belum diperkirakan, mereka memperkirakan biaya awal akan lima kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan pembuatan fasilitas serupa di Bumi, meskipun biaya pemeliharaannya mungkin lebih murah.

Biorepository ini akan menyimpan sel-sel hewan terancam punah, dan mungkin juga benih tanaman. Lokasi yang diusulkan adalah di daerah kutub bulan yang sangat dingin, di mana suhu dapat mencapai -410°F (-246°C), cukup dingin untuk menjaga sel tetap beku tanpa memerlukan listrik.

Inspirasi untuk proyek ini datang dari Global Seed Vault di Svalbard, Norwegia, yang menyimpan benih-benih tanaman penting sebagai cadangan jika tanaman asli musnah. Meskipun lokasi tersebut mengalami ancaman banjir akibat pencairan permafrost pada tahun 2017, proyek di bulan dianggap lebih aman karena jaraknya yang jauh dari Bumi.

Sel-sel hewan memerlukan suhu penyimpanan yang jauh lebih rendah daripada benih tanaman, yaitu -320°F (-196°C). Sebagai bagian dari penelitian, para ilmuwan telah membekukan sampel kulit dari ikan karang bernama starry goby, dan sampel ini akan menjalani pengujian paparan radiasi untuk mempersiapkan pengiriman ke bulan.

Selanjutnya, sampel-sampel ini kemungkinan akan dikirim terlebih dahulu ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk menguji bagaimana mereka bertahan di lingkungan luar angkasa. Akhirnya, pengiriman sampel sel dari spesies yang paling terancam punah dapat dilakukan bersamaan dengan misi astronot di bulan di bawah program Artemis NASA, yang bertujuan untuk membangun basis permanen di bulan.

Meskipun proyek ini menghadapi banyak tantangan, termasuk jumlah spesies hewan di Bumi yang diperkirakan mencapai 7 juta dan 2 juta spesies yang terancam punah, para ilmuwan menekankan bahwa ini adalah program jangka panjang yang memerlukan kerja sama internasional yang luas. "Melindungi kehidupan di Bumi harus menjadi prioritas utama dalam perlombaan menuju lokasi-lokasi bulan untuk industri dan berbagai jenis ilmu pengetahuan," kata mereka