Bagikan:

JAKARTA - Bank Sentral Filipina (Bangko Sentral ng Pilipinas/BSP) sedang dalam proses pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC) grosir, yang direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2029. Inisiatif ini, yang dikenal dengan nama Proyek Agila, kini mendekati tahap akhir dari uji coba konsep.

Deputi Gubernur BSP, Mamerto Tangonan, mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan langkah inovatif dalam sistem pembayaran. “Gubernur baru saja memulai masa jabatannya, dan kami sudah hampir menyelesaikan tahap proof of concept. Ini adalah instrumen pembayaran yang inovatif,” kata Tangonan dalam sebuah konferensi pers yang dilansir oleh The Philippine Star.

Proyek Agila, yang dimulai pada bulan Desember 2022 sebagai Proyek CBDCPh, bertujuan untuk merespons meningkatnya minat global terhadap mata uang fiat yang ter-tokenisasi. Proyek ini mengalami rebranding pada September 2023 untuk lebih fokus pada penyederhanaan transaksi antar bank, sekuritas, dan lintas negara.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Gubernur BSP, Eli Remolona, pada bulan Februari, CBDC ini akan beroperasi di dalam sistem pembayaran yang dimiliki bank, bukan di blockchain publik. Remolona menekankan bahwa ini adalah CBDC grosir, yang berarti ditujukan untuk bank-bank berlisensi dan perantara dalam transaksi grosir, bukan untuk penggunaan ritel.

“Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem di mana CBDC dapat melengkapi uang tunai,” tambah Remolona. BSP juga berhasil menyelesaikan fase pilot awal pada bulan Juli lalu, dengan memilih Hyperledger Fabric sebagai teknologi dasar untuk buku besar terdistribusi.

Laporan Proyek Agila

Menjelang akhir tahun, BSP berencana untuk merilis laporan yang berisi temuan dan evaluasi dari eksperimen sandbox Proyek Agila. Laporan ini akan mengevaluasi potensi teknologi CBDC untuk menyederhanakan dan mengotomatisasi sistem pembayaran melalui fitur-fitur yang dapat diprogram.

Selain itu, pada bulan Mei lalu, BSP juga memberikan izin untuk pengujian terbatas dari stablecoin yang didukung negara yang langsung terikat dengan peso Filipina. Tujuan utama dari pengikatan 1:1 ini adalah untuk memastikan transisi yang mulus antara bentuk digital dan fisik dari peso Filipina. Proyek ini menunjukkan komitmen BSP untuk memperkuat sistem keuangan Filipina dan merangkul inovasi di era digital.