JAKARTA - Popularitas koin meme PEPE terus mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Dalam seminggu terakhir, PEPE mengalami penurunan harga sebesar 12% dan terjun hingga 27% dalam 30 hari terakhir. Penurunan ini semakin parah setelah seorang whale menjual 9 triliun token PEPE, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor tentang kemungkinan penurunan lebih lanjut.
Pergerakan whale ini terungkap melalui platform Whale Alert di media sosial X, yang melaporkan bahwa 9 triliun token PEPE telah dipindahkan ke bursa digital Bybit. Nilai transaksi ini mencapai 81,6 juta Dolar AS (sekitar Rp1,32 triliun) berdasarkan harga saat ini. Alamat wallet 0x88a14933 diketahui melakukan transaksi besar tersebut sekitar sembilan jam lalu dengan biaya hanya 0,000110428260797106 ETH (0,34 Dolar AS atau setara Rp5.504).
Selain itu, Wintermute, sebuah perusahaan solusi likuiditas untuk aset digital, juga menjual 902 miliar token PEPE pada hari Selasa, menurut postingan di X oleh “The Data Nerd”. Di sisi lain, firma modal ventura Nascent membeli 447,67 miliar token PEPE (senilai 5,85 juta Dolar AS atau setara Rp94,7 miliar) setelah harga aset digital ini turun pada hari Senin akibat penurunan harga BTC.
BACA JUGA:
Penurunan harga PEPE ini tidak terjadi secara terpisah. Bitcoin (BTC) juga mengalami penurunan harga yang signifikan setelah pertukaran kripto Mt. Gox mengumumkan akan mendistribusikan Bitcoin senilai miliaran dolar kepada kreditor, dan pemerintah Jerman menjual lebih dari 12.000 BTC. Penurunan ini berimbas pada altcoin dan koin meme lainnya, termasuk PEPE.
Meskipun tren bearish, PEPE mencapai jumlah holder tertinggi sepanjang masa dengan 256.000 holder, menarik perhatian sektor aset digital. Menurut data Forbes, PEPE kini menjadi koin meme terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar setelah Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB), dan saat ini berada di peringkat 24 di pasar.
Menurut informasi Coin Speaker, volume perdagangan PEPE turun 29,47% dalam 24 jam terakhir, dengan nilai saat ini sebesar 676,52 juta Dolar AS (sekitar Rp10,9 triliun). Sementara itu, kapitalisasi pasar aset digital ini berada di angka 3,83 miliar Dolar AS (sekitar Rp62 triliun).