Bagikan:

JAKARTA - PEPE berhasil melampaui koin meme lain seperti Floki Inu, Doge Elon Mars, Baby Doge Coin, bahkan Bone Shibaswap. Saat ini koin meme PEPE menempati urutan ketiga dalam daftar koin meme dalam hal kapitalisasi pasarnya menurut data Coinmarketcap.

Belum lama ini harga token PEPE mengalami penurunan nilai yang signifikan sejak tanggal 5 Mei, ketika mencapai nilai tertinggi sepanjang masa di 0,00000431 dolar AS (setara Rp0,064) per token.

Nilai token meme tersebut telah anjlok hingga 60 persen dalam mata uang dolar AS. Kapitalisasi pasar PEPE yang sempat tembus 1,8 miliar dolar AS (Rp26 triliun) pada 8 Mei merosot menjadi 680 juta dolar AS (Rp10 triliun) pada 11 Mei kemarin. Itu artinya kapitalisasi pasar PEPE berkurang hampir setengahnya. Saat ini, market cap PEPE berada di kisaran Rp7 triliun.

Tren penurunan PEPE sebagian disebabkan oleh kemunculan token meme saingan seperti WOJAK, TURBO, dan LADYS yang berhasil menarik minat investor besar. Token meme yang lebih baru ini telah mendapatkan perhatian yang signifikan baru-baru ini, dengan LADYS melonjak sebesar 3.520 persen hanya dalam satu hari.

Sementara itu, TURBO juga naik sebesar 64 persen selama seminggu terakhir. Akibatnya, ekonomi token meme secara keseluruhan mengalami penurunan ringan sebesar 2,9 persen pada tanggal 11 Mei, dan mencapai total 17,2 miliar dolar AS (Rp254 triliun).

Terlepas dari penurunan baru-baru ini, beberapa desas-desus di media sosial menunjukkan bahwa whale, atau investor besar, mungkin tertarik untuk membeli lebih banyak PEPE selama penurunan ini.

Berdasarkan laporan Bitcoin.com News, pasokan yang dimiliki oleh sepuluh pemegang saham terbesar turun dari 34,07 persen pada 8 Mei menjadi 33,93 persen saat ini. Sementara itu, 100 pemegang token terbesar PEPE meningkatkan kepemilikan mereka dari 54 persen pada 8 Mei menjadi 56,15 persen saat ini. Selain itu, jumlah pemegang PEPE telah membengkak dari 106.430 menjadi 107.617 saat ini.

Masih harus dilihat apakah PEPE dapat pulih dari penurunan baru-baru ini dan mendapatkan kembali kejayaannya. Namun demikian, jelas bahwa ekonomi token meme terus menjadi pasar yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi, dengan token baru yang terus bermunculan dan berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian.