Bagikan:

JAKARTA – Perangkat Windows di seluruh dunia sedang mogok karena mengalami Blue Death of Screen (BDOS). Ini merupakan masalah yang muncul saat komputer melakukan proses booting.

Masalah ini berdampak pada beberapa sektor seperti perbankan, industri televisi, penerbangan, supermarket, dan berbagai bisnis lainnya yang mengandalkan komputer dengan sistem operasi (OS) Windows.

Dilansir dari The Verge, masalah ini pertama kali terlihat di Australia saat bank, maskapai penerbangan, hingga penyiar televisi membunyikan alarm karena mesin mereka mati. Dalam waktu yang sangat cepat, masalah ini mulai terlihat di Eropa.

Banyak penerbangan yang dibatalkan di AS hingga waktu yang tidak ditentukan. Selama masalah komunikasi mereka belum teratasi, armada penerbangan akan dihentikan untuk sementara waktu.

Selain itu, beberapa penyiar berita dari berbagai negara melewatkan acara mereka dengan alasan gangguan pada siaran. Salah satu penyiar berita yang mengalami masalah ini adalah Sky News dari Inggris.

Setelah diteliti, masalah ini bukan berasal dari Microsoft, tetapi dari perangkat lunak pihak ketiga bernama CrowdStrike yang banyak digunakan untuk bisnis di seluruh dunia. BSOD muncul karena pembaruan dari CrowdStrike.

CEO CrowdStrike George Kurtz menjelaskan BSOD yang menyerang pengguna Windows bukan terjadi karena serangan siber. Hingga saat ini, CrowdStrike aktif bekerja sama dengan beberapa pihak untuk BSOD.

"Host Mac dan Linux tidak terdampak. Ini bukan insiden keamanan atau serangan siber. Masalah telah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan," kata Kurtz melalui platform X. "Hari ini bukan insiden keamanan atau dunia maya. Pelanggan kami tetap terlindungi sepenuhnya."

Hingga berita ini dibuat, CrowdStrike masih berusaha mengatasi masalahnya teknis yang terjadi. Kurtz mengatakan bahwa perusahaannya akan memberikan kabar terbaru selama investigasinya berjalan.