Bagikan:

JAKARTA - Pada tanggal 25 Juni, TON Foundation meluncurkan Adsgram, platform iklan baru yang dirancang untuk membantu pengembang mini-apps di Telegram menghasilkan pendapatan. Melalui Adsgram, para pengembang kini dapat mengintegrasikan iklan langsung ke dalam aplikasi mereka dan mendapatkan Toncoin (TON), menciptakan peluang pendapatan baru dalam ekosistem TON.

Berbeda dengan platform iklan Telegram yang sudah ada yang terutama melayani pemilik saluran, Adsgram secara khusus fokus pada mini-apps dan bot. Platform pihak ketiga ini menghubungkan pengembang dengan sistem periklanan yang komprehensif, menampilkan berbagai format iklan seperti iklan video 15 detik, banner statis, dan langganan saluran.

Menurut tweet dari TOBTC, Adsgram memungkinkan pengembang mini-apps Telegram menghasilkan Toncoin dengan menampilkan iklan dalam berbagai format. Para pengembang berpotensi mendapatkan hingga 16 Dolar AS CPM (sekitar Rp262.320) berdasarkan keterlibatan audiens mereka.

BACA JUGA:


Adsgram mendukung model pembayaran iklan yang umum seperti cost-per-thousand impressions (CPM) dan menyediakan data kinerja penting bagi para pengembang, seperti click-through rates, konversi, dan fill rates. Hingga Mei 2024, jaringan Adsgram telah mencapai hingga 8 juta impresi harian. Gamee dan Fonton Fantasy Football adalah beberapa mini-apps yang sudah menggunakan platform ini, menarik pengguna dari negara seperti Nigeria, Bangladesh, dan Jerman.

Adsgram memiliki pengiklan besar seperti bursa kripto utama, game berbasis TON, dan layanan lainnya, dengan CPM bervariasi antara 0.5 TON (3,8 Dolar AS) dan 2 TON (16 Dolar AS) tergantung pada target demografi. Peluncuran ini menjadikan Adsgram sebagai solusi potensial bagi pengembang yang mencari strategi monetisasi yang layak dalam ekosistem Telegram.

Dikutip dari Crypto News, Vadim Sterlin, co-founder Adsgram dan pengembang game Telegram populer Fantongamebot, menyatakan bahwa platform ini memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan monetisasi dalam sektor GameFi Telegram. Sebelum adanya Adsgram, para pengembang seperti Sterlin sering kali kesulitan menghasilkan pendapatan tanpa harus menjual iklan secara langsung.

Dengan bantuan hibah sebesar 50.000 Dolar AS (sekitar Rp820 juta) dari TON Foundation untuk mengembangkan produk awalnya, peluncuran Adsgram bertepatan dengan meningkatnya kekhawatiran tentang keamanan dalam ekosistem TON.