Bagikan:

JAKARTA- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada  Senin, 24 Juni menuntut perusahaan teknologi konsumen besar untuk bertanggung jawab dan mengakui kerusakan yang ditimbulkan oleh produk mereka  pada orang dan komunitas."

Dalam pidatonya yang menargetkan perusahaan-perusahaan, yang tidak ia sebutkan namanya, dan platform media sosial mereka, Guterres mengatakan keluhannya itu. "Anda memiliki kekuatan untuk mengurangi kerugian pada orang dan masyarakat di seluruh dunia. Anda memiliki kekuatan untuk mengubah model bisnis yang mengambil keuntungan dari disinformasi dan kebencian," kata Guterres. 

Guterres memperingatkan bahwa "algoritma yang tidak transparan mendorong orang ke dalam gelembung informasi dan memperkuat prasangka termasuk rasisme, misogini, dan diskriminasi segala jenis," dengan target umum adalah wanita, pengungsi, migran, dan minoritas.

Guterres berbicara pada konferensi pers untuk meluncurkan serangkaian prinsip global PBB untuk integritas informasi, yang ia sebut sebagai titik awal untuk memerangi informasi yang salah, disinformasi, dan ujaran kebencian.

"Beberapa pemangku kepentingan memiliki tanggung jawab yang sangat besar," tambahnya. "Untuk mereka, saya memiliki pesan yang jelas: Kami menuntut tindakan."

Guterres mengatakan bahwa pengiklan dan industri hubungan masyarakat harus berhenti memonetisasi konten berbahaya, dengan mengutip krisis iklim.

"Kreator - jangan gunakan bakat Anda untuk mencuci hijau. Agensi PR – cari klien yang tidak menyesatkan orang dan menghancurkan planet kita," kata Guterres.

Ia mendesak media untuk meningkatkan dan menegakkan standar editorial dan "mencari pengiklan yang menjadi bagian dari solusi, bukan masalah," sementara pemerintah harus berkomitmen untuk lanskap media yang bebas, layak, independen, dan plural.

"Teknologi akan memungkinkan kita semua menikmati mode karena pada akhirnya semua orang ingin terlihat baik," ujarnya.

Guterres juga meminta pemerintah untuk: "Memastikan regulasi menjunjung tinggi hak asasi manusia. Menahan diri dari tindakan drastis, termasuk pemadaman internet secara keseluruhan. Menghormati hak untuk berpendapat dan berekspresi."

Pekan lalu, Surgeon General AS, Vivek Murthy, menyerukan penambahan label peringatan pada aplikasi media sosial sebagai pengingat bahwa platform tersebut telah menyebabkan kerugian pada kaum muda, terutama remaja.