Sekjen PBB Minta Perusahaan Teknologi Hentikan Profit dari Konten Beracun di Media Sosial
Ekjen PBB, Antonio Guterres, bersama komunitas Yahudi. (foto": x @antonioguterres)

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PBB, Antonio Guterres, pada Jumat 16 Februari meminta perusahaan teknologi untuk menghentikan penghasilan dari penyebaran konten beracun setelah menuduh platform media sosial terlibat dalam memperkuat antisemitisme, rasisme, dan kebencian anti-Muslim.

'Perusahaan teknologi harus bertanggung jawab dan menghentikan profit dari penyebaran konten beracun dari segala jenis' dalam Konferensi Keamanan Munich," kata Guterres.

"Kita sedang menyaksikan ledakan intoleransi terhadap antisemitisme dan bentuk kebencian agama dan ras lainnya," tambahnya.

Guterres telah berkali-kali menyatakan kekhawatirannya tentang kekuatan perusahaan media sosial dan meminta regulasi untuk meningkatkan transparansi.

"Masyarakat yang terbagi adalah masyarakat yang lemah di mana narasi ekstremis dapat mengakar dan ketegangan dengan cepat berubah menjadi kekerasan, merusak nilai-nilai demokratis," kata Guterres.

Perusahaan media sosial mengklaim telah mengambil berbagai langkah untuk menghapus konten berbahaya dari platform mereka, terutama sejak pecahnya konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober.