JAKARTA - Unit layanan perusahaan Comcast telah menandatangani kesepakatan dengan Starlink milik SpaceX untuk menyediakan konektivitas berbasis satelit kepada pelanggan bisnis di wilayah dengan akses jaringan terbatas. Hal ini menurut pernyataan perusahaan media dan teknologi global tersebut pada Jumat, 21 Juni.
Kesepakatan ini adalah yang pertama dari jenisnya antara operator jaringan dan jaringan satelit untuk menyediakan konektivitas berbasis luar angkasa kepada pelanggan perusahaan.
Langkah ini semakin memperkuat posisi Starlink sebagai pemimpin dalam jaringan komunikasi berbasis satelit, di depan pesaing baru seperti Kuiper dari Amazon.com dan Viasat.
BACA JUGA:
Pembuat roket yang dipimpin oleh Elon Musk ini mengoperasikan konstelasi satelit komunikasi terbesar dan menyediakan konektivitas internet kepada pelanggan rumah tangga dan bisnis, terutama di lokasi dengan akses internet yang terbatas atau tidak ada sama sekali.
Starlink juga memiliki kemitraan dengan T-Mobile untuk menyediakan konektivitas berbasis satelit kepada pelanggannya di lokasi tanpa sinyal seluler.
Pada bulan April, Comcast melaporkan memiliki sekitar 2,5 juta pelanggan bisnis untuk layanan broadband di Amerika Serikat pada akhir kuartal pertama, menghasilkan pendapatan sekitar 2,41 miliar dolar AS (Rp39,7 triliun).