Bagikan:

JAKARTA - OpenAI yang dipimpin oleh Sam Altman mengumumkan pada  Kamis, 30 Mei bahwa mereka telah menghentikan lima operasi pengaruh tersembunyi atau manipulasi opini publik, yang berusaha menggunakan model kecerdasan buatan (AI) mereka untuk "aktivitas menipu" di seluruh internet.

Perusahaan kecerdasan buatan tersebut mengungkapkan bahwa para aktor ancaman menggunakan model AI mereka untuk menghasilkan komentar pendek, artikel panjang dalam berbagai bahasa, serta nama dan biodata palsu untuk akun media sosial selama tiga bulan terakhir.

Kampanye ini melibatkan aktor ancaman dari Rusia, China, Iran, dan Israel, yang berfokus pada isu-isu seperti invasi Rusia ke Ukraina, konflik di Gaza, pemilu di India, politik di Eropa dan Amerika Serikat, dan lainnya.

Operasi-operasi menipu ini merupakan "upaya untuk memanipulasi opini publik atau mempengaruhi hasil politik," kata OpenAI dalam sebuah pernyataan.

Laporan dari perusahaan berbasis di San Francisco ini adalah yang terbaru yang menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan teknologi gen AI, yang dapat dengan cepat dan mudah menghasilkan teks, gambar, dan audio yang mirip dengan buatan manusia.

OpenAI yang didukung oleh Microsoft mengumumkan pada Selasa 28 Mei bahwa mereka membentuk Komite Keamanan dan Keselamatan yang akan dipimpin oleh anggota dewan, termasuk CEO Sam Altman, saat mereka mulai melatih model AI berikutnya.

Kampanye menipu tersebut tidak mendapatkan manfaat dari peningkatan keterlibatan atau jangkauan audiens berkat layanan dari OpenAI, menurut pernyataan perusahaan.

OpenAI menyatakan bahwa operasi-operasi ini tidak hanya menggunakan materi yang dihasilkan oleh AI tetapi juga termasuk teks yang ditulis secara manual atau meme yang disalin dari seluruh internet.

Secara terpisah, Meta Platforms dalam laporan keamanan kuartalannya pada  Rabu 29 Mei mengatakan bahwa mereka telah menemukan konten yang "kemungkinan dihasilkan oleh AI" digunakan secara menipu di platform Facebook dan Instagram mereka, termasuk komentar yang memuji penanganan Israel terhadap perang di Gaza yang dipublikasikan di bawah pos dari organisasi berita global dan anggota parlemen AS.