Bagikan:

JAKARTA  - Polisi Spanyol mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah informasi pribadi dari jutaan pengemudi kendaraan telah ditawarkan untuk dijual secara online setelah otoritas lalu lintas mendeteksi upaya pelanggaran data awal bulan ini.

Dua minggu lalu, Direktorat Jenderal Lalu Lintas (DGT) Spanyol, mendeteksi aktivitas mencurigakan dari pengguna yang mencoba mengakses database mereka. DGT kemudian memblokir akses tersebut dan menginformasikan kepada Grup Investigasi dan Analisis Lalu Lintas (GIAT), yang kemudian membuka penyelidikan, demikian disampaikan oleh polisi Guardia Civil.

Database DGT berisi informasi rinci, termasuk nomor plat kendaraan dan data asuransi, tentang lebih dari 27 juta pengemudi yang terdaftar di Spanyol. Seorang pengguna anonim mengklaim dalam sebuah posting di forum kejahatan peretasan BreachForums bahwa mereka memiliki "akses untuk mencari nomor plat atau dokumen apapun" dan menjual seluruh database DGT.

"Kita harus melihat apakah ada kebenaran dalam apa yang dikatakan. Di forum penjualan data, mereka sering mengklaim menjual sesuatu yang sebenarnya tidak mereka miliki," kata juru bicara DGT.

Selama sebulan terakhir, tiga perusahaan terbesar di Spanyol - raksasa telekomunikasi Telefonica, pemberi pinjaman Santander, dan perusahaan energi Iberdrola - melaporkan mengalami serangan siber yang mengakibatkan pelanggaran data karyawan dan pelanggan.

Menurut laporan dari Departemen Keamanan Nasional, jumlah total serangan siber yang terdaftar tahun lalu hampir dua kali lipat dari 2022 menjadi lebih dari 100.000 insiden, 130 di antaranya digolongkan sebagai "kritis".