JAKARTA -Kecelakaan yang menimpa helicopter pemerintah Iran pada Senin 20 Mei, yang mengangkut beberapa pejabat tinggi negara itu termasuk sang Presiden Ebrahim Raisi, dilaporkan oleh CNN adalah jenis Bell 212.
Bell 212, yang pertama kali diperkenalkan oleh Bell Helicopter Textron pada tahun 1968, telah menjadi salah satu helikopter utilitas menengah yang paling dikenal dan diandalkan di dunia. Dengan lebih dari 900 unit yang telah diproduksi hingga kini, Bell 212 digunakan dalam berbagai operasi, mulai dari militer hingga misi kemanusiaan dan industri.
Spesifikasi dan Kinerja
Bell 212 dilengkapi dengan dua mesin turboshaft Pratt & Whitney Canada PT6T-3B Twin-Pac yang memberikan daya yang cukup untuk berbagai misi. Helikopter ini memiliki panjang keseluruhan 17,46 meter dan diameter rotor utama 14,63 meter, dengan tinggi 4,62 meter. Bell 212 mampu mencapai kecepatan maksimum 213 km/jam dan kecepatan jelajah 185 km/jam. Dengan jangkauan 438 km dan lama terbang sekitar 2,9 jam, helikopter ini ideal untuk operasi jarak menengah.
Bell 212 dapat mengangkut hingga 14 penumpang atau kargo dengan berat total hingga 2.767 kg, termasuk bahan bakar penuh. Kapasitas bahan bakarnya sendiri mencapai 1.220 liter. Konfigurasi kabinnya fleksibel, memungkinkan perubahan cepat sesuai kebutuhan misi, dari evakuasi medis hingga transportasi kargo.
Misi dan Penggunaan Fenomenal
Selama lebih dari lima dekade, Bell 212 telah digunakan dalam berbagai misi fenomenal di seluruh dunia:
Operasi Militer: Dalam Perang Vietnam, Bell 212 (bersama dengan Bell UH-1 Huey) digunakan secara ekstensif untuk transportasi pasukan, evakuasi medis, dan logistik. Helikopter ini juga berperan dalam berbagai operasi penjaga perdamaian PBB di Timur Tengah dan Afrika.
Penyelamatan dan Evakuasi Medis: Bell 212 sering digunakan untuk misi penyelamatan di pegunungan seperti Alpen dan Himalaya. Saat bencana alam seperti gempa bumi di Haiti pada tahun 2010 dan tsunami Asia Tenggara 2004, helikopter ini memainkan peran kunci dalam evakuasi dan bantuan kemanusiaan.
Industri Offshore: Di industri minyak dan gas, Bell 212 digunakan untuk transportasi pekerja dan peralatan ke dan dari platform minyak lepas pantai di Laut Utara dan Teluk Meksiko.
Pemadam Kebakaran: Helikopter ini dilengkapi dengan ember air eksternal untuk memadamkan kebakaran hutan di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Penelitian dan Eksplorasi: Bell 212 digunakan dalam misi penelitian di Antartika, membantu transportasi peneliti dan peralatan di lingkungan yang ekstrem.
BACA JUGA:
Rekor Kecelakaan
Seperti semua helikopter, Bell 212 tidak luput dari insiden dan kecelakaan. Beberapa kecelakaan besar melibatkan Bell 212 mencakup:
Yarmouth, Kanada (1998): Sebuah Bell 212 jatuh ke laut akibat kegagalan mesin, menewaskan empat orang di dalamnya.
Atyrau, Kazakhstan (2012): Sebuah helikopter milik "Kazakhstan Emergency Situations Ministry" jatuh selama misi latihan, menewaskan delapan orang.
Laut Cina Selatan (2015): Helikopter Bell 212 yang dioperasikan oleh Brunei Shell Petroleum jatuh ke laut, menewaskan satu orang.
Faktor penyebab kecelakaan umumnya mencakup kegagalan mesin, kondisi cuaca buruk, dan kesalahan manusia. Meskipun demikian, Bell 212 tetap dianggap sebagai helikopter yang andal dan aman untuk berbagai operasi, berkat perawatan yang tepat, pelatihan awak yang baik, dan kepatuhan terhadap prosedur operasional yang ketat.
Bell 212 telah membuktikan dirinya sebagai helikopter utilitas serbaguna yang dapat diandalkan dalam berbagai kondisi dan misi yang menantang. Dengan sejarah panjang dan beragam penggunaannya, Bell 212 terus menjadi pilihan utama untuk operasi militer, penyelamatan, industri, dan penelitian di seluruh dunia.