Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan rasa prihatin dan mendoakan yang terbaik, seiring dengan laporan kecelakaan helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan rombongan.

"Pemerintah Indonesia mengikuti dengan penuh keprihatinan musibah yg menimpa helikopter yang membawa Presiden Iran, Y.M Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran, Y.M Hossein Amir-Abdollahian, & para delegasi yang menyertainya," tulis Kementerian Luar Negeri RI di media sosial X, seperti dikutip Senin 20 Mei.

"Teriring doa kami bagi mereka & seluruh rakyat Iran," sambung unggahan itu.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengonfirmasi kepada TV nasional, salah satu helikopter konvoi kepresidenan mengalami pendaratan darurat Hari Minggu, mengumumkan upaya pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan untuk menemukan helikopter Presiden Ebrahim Raisi.

Adapun Wakil Presiden Iran untuk Urusan Eksekutif Mohsen Mansouri mengatakan pada Hari Minggu, helikopter Presiden Raisi dan dua helikopter lainnya sedang dalam perjalanan menuju kota Tabriz, setelah presiden dan mitranya dari Azerbaijan meresmikan Bendungan Qiz Qalasi di perbatasan kedua negara.

Usai terbang selama setengah jam, helikopter Presiden Raisi kehilangan kontak dengan dua helikopter lainnya, yang mendorong mereka untuk melakukan pencarian di daerah tersebut, katanya, dikutip dari IRNA.

Terbaru, harapan untuk menemukan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian selama dari kecelakaan di daerah pegunungan dan cuaca dingin memudar, kata seorang pejabat Iran pada Senin setelah tim pencari menemukan reruntuhannya.

"Helikopter Presiden Raisi terbakar habis dalam kecelakaan itu. Sayangnya, semua penumpang dikhawatirkan tewas," kata pejabat itu kepada Reuters.

Sementara, CNN mengutip kantor berita negara Iran IRINN dan kantor berita semi-resmi Mehr News melaporkan, "tidak ada korban selamat" yang ditemukan di lokasi jatuhnya helikopter Presiden Raisi.

Tim penyelamat berjuang melawan badai salju dan medan yang sulit sepanjang malam untuk mencapai reruntuhan di Provinsi Azerbaijan Timur pada Senin dini hari.

"Kami dapat melihat puing-puingnya dan situasinya tidak bagus," kata Kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pirhossein Kolivand, kepada TV pemerintah.