Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pastikan Penjabat Presiden Mohamamd Mokhber akan melanjutkan kebijakan mendiang Presiden Ebrahim Raisi mengenai Palestina, saat menerima Kepala Biro Politik kelompok militan Hamas Ismail Haniyeh Hari Rabu.

Atas nama negara dan rakyat Palestina, Ismail Haniyeh menyampaikan belasungkawa kepada Ayatollah Seyyed Ali Khamenei dan rakyat Iran atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian serta rekan-rekan mereka dalam kecelakaan helikopter.

Sementara itu, Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan terima kasih atas simpati masyarakat Palestina, khususnya masyarakat Gaza, serta turut berbela sungkawa atas kesyahidan anak-anak Haniyeh.

Merujuk pada perlawanan luar biasa masyarakat Gaza yang telah menggalang dukungan masyarakat dunia, Khamenei mengatakan tidak ada yang menyangka suatu saat mahasiswa Amerika Serikat akan bernyanyi mendukung Palestina dan mengibarkan benderanya.

"Tidak seorang pun akan percaya bahwa suatu hari orang-orang di Jepang mengadakan demonstrasi dan meneriakkan dukungan terhadap Palestina dalam bahasa Persia," katanya, melansir Mehr 22 Mei.

Lanjutnya, peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan masalah Palestina akan terjadi di masa depan yang tampaknya sulit dipercaya saat ini.

Merujuk pada ayat Al-Qur'an, Khamenei mengatakan janji pertama Allah SWT tentang rakyat Palestina telah terpenuhi, yaitu kemenangan rakyat Gaza.

Mereka berhasil mendominasi kelompok besar dan kuat Amerika, NATO, Inggris dan beberapa negara lainnya, kata Khamenei.

Ia menambahkan, janji kedua yaitu pemusnahan rezim Zionis juga dapat diwujudkan.

Khamenei menekankan, Penjabat Presiden Iran Mohammad Mokhber yang bertanggung jawab atas urusan eksekutif negara sesuai konstitusi, akan melanjutkan kebijakan dan pendekatan mendiang Presiden Ebrahim Raisi mengenai Palestina dengan semangat dan antusias yang sama.

Diketahui, Ayatollah Ali Khamenei memimpin salat jenazah dan doa mendiang Presiden Ebrahim Raisi, Menlu Hossein Amir-Abdollahian dan korban kecelakaan helikopter lainnya di Universitas Teheran, Rabu pagi.

Upacara pemakaman terpisah diadakan di Tabriz dan Qom kemarin, sebelum jenazah dipindahkan ke Teheran agar orang-orang mengucapkan selamat tinggal kepada delapan syuhada di Grand Musalla pada Selasa malam. Presiden Raisi sendiri akan dimakamkan pada Kamis siang di kota suci Masyhad di timur laut Iran.