Bagikan:

JAKARTA - Setelah lebih dari satu dekade pengembangan, pesawat luar angkasa komersial pertama di dunia, Dream Chaser, dari Sierra Space, akhirnya siap lepas landas. Pesawat yang dapat mendarat secara horizontal di landasan pacu seperti pesawat tradisional ini telah menyelesaikan pengujian.

Dream Chaser akan melakukan perjalanan perdananya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di orbit rendah Bumi akhir tahun ini. Pesawat ini direncanakan akan   membawa lebih dari 7.800 pon (3.540 kilogram) kargo. Meskipun penerbangan pertama ini akan menjadi misi tanpa awak, Dream Chaser nantinya akan membawa astronot ke stasiun luar angkasa, mirip dengan Crew Dragon dari SpaceX.

Bersama dengan SpaceX dan Boeing, Sierra Space adalah salah satu perusahaan yang dikontrak NASA satu dekade lalu untuk mengirim orang dan peralatan ke ISS. Dream Chaser baru saja menyelesaikan pengujian intensif di fasilitas uji NASA Neil Armstrong di Sandusky, Ohio, termasuk tes getaran dan kejutan serta paparan suhu ekstrem yang khas dari lingkungan luar angkasa.

Pesawat ini akan segera dikirim ke Kennedy Space Center NASA di Florida sebelum peluncuran perdananya ke ISS.  "Penyelesaian pengujian lingkungan yang sangat ketat ini dalam kemitraan erat dengan NASA adalah pencapaian signifikan dan menempatkan Dream Chaser di jalur untuk operasi tahun ini. Tahun ini kita beralih dari penelitian dan pengembangan yang ketat ke operasi orbital reguler dan dengan demikian mengubah cara kita menghubungkan luar angkasa dan Bumi," kata CEO Sierra Space, Tom Vice.

Belum ada tanggal pasti untuk misi ini, meskipun beberapa sumber menyebutkan bisa saja bulan depan. Pada tahun 2021, perusahaan ini mendapatkan dana sebesar  1,4 miliar dolar AS (Rp22,5 triliun)  untuk proyek Dream Chaser, setelah pendanaan awal dari NASA sebesar  80 juta dolar AS (Rp1,2 triliun).

Dream Chaser dirancang untuk membawa orang dan kargo ke orbit rendah Bumi. Setelah perjalanannya ke luar angkasa, Dream Chaser akan memisahkan diri dari roket dan mengembangkan sayapnya sebelum terbang ke ISS dan merapat untuk melepaskan kargo.

Dream Chaser akan tetap berada di stasiun luar angkasa selama sekitar 45 hari sebelum kembali ke Bumi. Pesawat luar angkasa ini dapat mendarat dalam waktu 11 hingga 15 jam setelah keberangkatan, meskipun memerlukan cuaca yang baik untuk mencoba masuk kembali ke atmosfer.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Dream Chaser akan memasuki kembali atmosfer Bumi dan meluncur untuk mendarat di landasan pacu di Kennedy’s Launch and Landing Facility, Florida, dengan gaya pesawat ulang-alik NASA yang sudah pensiun lebih dari satu dekade lalu.

Sierra Space adalah salah satu dari tiga perusahaan yang berpartisipasi dalam Program Kru Komersial NASA, yang bertujuan untuk menerbangkan tim astronot ke ISS atas nama badan antariksa tersebut.