JAKARTA – Dolby Vision merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Dolby Laboratories untuk menghasilkan video beresolusi High Dynamic Range (HDR). Format ini bisa menampilkan detail terbaik dari dalam video.
HDR merupakan format yang lebih tinggi dari Standar Dynamic Range (SDR). Rentang warna, kecerahan, dan rasio kontrasnya pun jauh lebih baik sehingga Dolby Vision banyak digunakan di televisi atau monitor berkualitas tinggi.
Dolby Vision merupakan salah satu alternatif jika produsen televisi ataupun monitor ingin menambahkan format HDR. Meski HDR10 dan HDR10+ bebas untuk digunakan, perusahaan yang menggunakan Dolby harus membayar lisensi ke perusahaan.
Pembuat konten yang memanfaatkan format Dolby Vision direkomendasikan untuk menggunakan kecerahan minimum 1.000 nits. Selama menggunakan format ini, videografer bebas menentukan kedalaman warna hingga 12-nit, sesuai dengan kebutuhan konten.
Kekurangan dan Kelebihan Dolby Vision
Meski Dolby Vision diklaim lebih baik dari format HDR10 dan HDR10+, tampilan konten untuk format ini sangat terbatas. Pasalnya, Dolby Vision merupakan format baru yang memerlukan waktu agar jumlah HDR-nya mencapai HDR10 dan HDR10+.
Selain itu, Dolby Vision merupakan format khusus dengan resolusi yang tinggi sehingga tidak semua konten kompatibel dengan format ini. Biasanya, perangkat atau konten yang menggunakan Dolby Vision jauh lebih mahal karena mereka harus membayar lisensi.
BACA JUGA:
Terlepas dari kekurangannya, Dolby Vision memiliki banyak kelebihan seperti warna atau kecerahan yang bisa ditampilkan sesuai dengan keinginan pembuat konten. Selain itu, rentang warnanya lebih besar hingga 68,7 miliar cahaya.
Dolby Vision memiliki kecerahan yang jauh lebih baik dari HDR10 dan HDR10+ karena batasan kecerahannya yang jauh lebih tinggi. HDR10+ hanya bisa mencapai kecerahan 4.000 nits, sedangkan Dolby Vision dibatasi hingga 10.000 nits.