Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menyebutkan, persiapan pergelaran World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung di Bali sudah mencapai 50-60 persen.

Kementerian Kominfo sendiri memiliki dua tugas Utama dalam event internasional ini, termasuk menyiapkan infrastruktur telekomunikasi, infrastruktur empat acara dan media center, dan juga penyiapan materi yang akan dibahas.

Tidak lupa, untuk menjaga keamanan siber selama acara berlangsung mulai 18-25 Mei mendatang, Kominfo telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), seperti yang telah dilakukan di event-event internasional sebelumnya.

"Kita bekerja sama dengan BSSN dan di Kominfo ada PDSI (Pusat dan Data Sarana Informatika). Jadi itu kita lakukan setiap ada event-event internasional, di G-20, di AIS juga begitu. Bahkan teman-teman BSSN dan PDSI itu nongkrongin di situ selama acara," ungkap Usman pada Jumat, 3 Mei.

Karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, pemerintah banyak menerima serangan-serangan siber yang mencoba mengganggu berlangsungnya acara tersebut. Sehingga, kehadiran BSSN dan PDSI sangat diperlukan

"Saya pernah diperlihatkan di G-20 'nih apa ada yang main-main ke situs web kita'. Dan kadang-kadang hacker ini kan ada yang motifnya ngasih tahu kalau ada, iseng-iseng saja, eksistensi saja. Tapi semua motif kita antisipasi," tuturnya lebih lanjut.

Usman juga menargetkan seluruh persiapan infrastruktur untuk WWF ke-10 ini bisa dirampungkan dalam dua pekan ke depan. Termasuk beautifikasi tempat acara dan tempat yang akan didatangi oleh peserta WWF, yaitu di Jatiluwih.