Bagikan:

JAKARTA - Meskipun iklim investasi termasuk aset kripto mengalami penurunan akibat serangan yang dilakukan Israel ke Iran pada hari ini, 19 April 2024 lalu, saat ini kripto telah mengalami pemulihan.

Pada 19 April, Bitcoin diketahui diperdagangkan di level 60,800 dolar AS (Rp988 miliar). Tapi, data dari Coinmarketcap menyatakan bahwa, harga Bitcoin hari ini bertengger di angka 65,118 dolar AS atau sekitar Rp1,05 triliun, naik 1,60 persen selama 24 jam terakhir.

“Sebenarnya aset kripto merupakan kelas aset yang tidak memiliki hubungan atau terasosiasi langsung dengan negara, pemerintahan, atau organisasi tertentu. Sehingga, secara teori, dampak konflik geopolitik atau bahkan perang ke pasar kripto cenderung lebih minim dibandingkan instrumen investasi lainnya,” kata Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin dikutip Minggu, 21 April.

Dengan demikian, Fahmi menambahkan, aset kripto menjadi instrumen yang menarik untuk menjaga nilai aset di tengah situasi konflik dan ketidakpastian pemulihan ekonomi.

“Selain itu, aset kripto juga berpotensi dapat pulih lebih cepat pasca koreksi, karena dapat diakses secara terbuka oleh investor dari berbagai negara dan latar belakang,” tambah Fahmi.

Potensi pemulihan pasar kripto saat ini juga didukung dengan adanya momentum Bitcoin halving. Meskipun demikian, Fahmi menyebutkan bahwa halving tidak akan membuat harga Bitcoin melonjak secara otomatis.

“Bitcoin cenderung memulai reli yang sesungguhnya antara 1 hingga 5 bulan setelah halving terjadi,” jelas Fahmi lebih lanjut. Banyak analis dan trader kripto yang optimis akan potensi bullish Bitcoin dalam jangka panjang.