TEHERAN - Iran mengancam Israel dengan “hitungan mundur” menyusul pembunuhan seorang penasihat militer Iran di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), dan menuduh Tel Aviv berada di balik serangan udara tersebut pada Senin kemarin di luar ibu kota Suriah, Damaskus.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun X-nya pada Senin malam bahwa Sayyed Razi adalah seorang penasihat Iran yang memerangi terorisme di Suriah.
Dilansir VOI dari Anodalu, Amir-Abdollahian menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Razi. Dia menambahkan bahwa Razi telah berada di wilayah tersebut selama beberapa tahun bersama komandan militer Jenderal Qassem Soleimani yang terbunuh “untuk menjamin keamanan Iran dan wilayah tersebut.”
BACA JUGA:
-
| BERITA
PICA Berharap Pasangan AMIN Beri Peran Strategis Lebih Banyak untuk Perempuan
06 Januari 2024, 20:25 -
| BERITA
Menlu Turki: Tak Ada Pembenaran untuk Serangan Barbarisme Israel di Gaza
07 Januari 2024, 12:04
Kantor Berita semi-resmi Iran, Tasnim, mengatakan Razi adalah salah satu penasihat militer IRGC tertua yang bertugas di Suriah dan salah satu teman dekat Soleimani.
Dalam sebuah pernyataan, departemen hubungan masyarakat IRGC menggambarkan Razi sebagai “penasihat militer berpengalaman” dan “kawan” Soleimani, dan IRGC mengatakan Israel akan “membayar harga” atas kematiannya.
Pembunuhannya terjadi di tengah serangkaian serangan terhadap pangkalan militer AS dan kepentingan Israel di Irak dan Suriah dalam beberapa pekan terakhir yang dikaitkan dengan kelompok yang didukung Iran di Irak.
Iran mempertahankan kehadiran militer yang signifikan di Suriah, yang sering kali memicu ketegangan antara Teheran dan Washington, karena pasukan AS juga ditempatkan di sana.
Meningkatnya ketegangan terjadi ketika perang Israel di Jalur Gaza berkecamuk, yang merenggut hampir 20.700 nyawa warga Palestina.
Tag Terpopuler
#tni #ridwan kamil #pramono anung #hizbullah #pilkada 2024Populer
