JAKARTA – Elon Musk, pemilik platform X, mengatakan bahwa Artificial Intelligence (AI) seperti ChatGPT milik OpenAI dan Gemini milik Google berbahaya. Kedua chatbot AI ini diklaim mampu mengakhiri peradaban.
Musk mengatakan hal tersebut saat menganggapi postingan yang dibuat oleh Profesor Gad Saad dari Kanada. Profesor itu mengatakan bahwa pernyataan kebenaran itu subjektif adalah prinsip dari postmodernisme, pola pikir yang bertentangan dengan prinsip modernisme.
"'Kebenaran itu subjektif' adalah prinsip utama postmodernisme. Inilah mengapa saya menyebutnya sebagai nenek moyang dari semua patogen ide parasit," kata Saad melalui platform X. Pernyataan ini merupakan kritik bagi CEO NPR Katherine Maher.
Musk tampaknya setuju dengan pernyataan Saad. Miliarder itu menjelaskan bahwa pola pikir postmodernisme yang ditambahkan ke dalam suatu program bisa mengakhiri peradaban. Ia pun mengatakan bahwa pola pikir tersebut ada di ChatGPT dan Gemini.
BACA JUGA:
"Sekarang bayangkan jika hal ini diprogram, secara eksplisit atau implisit, menjadi AI yang sangat kuat, hal ini dapat mengakhiri peradaban. Sekarang, tidak perlu dibayangkan. Itu sudah diprogram ke dalam Google Gemini dan OpenAI ChatGPT," ungkap Musk.
Ini bukan kali pertama Musk mengkritik Gemini, khususnya ChatGPT. Pemilik SpaceX itu sering mengkritik atau bahkan menyindir ChatGPT di akun pribadinya. Padahal, Musk sempat menjadi bagian dari OpenAI saat perusahaan itu baru didirikan.
Saat ini, Musk sudah memiliki perusahaan AI yang baru, yaitu xAI. Perusahaan itu menciptakan Grok yang diklaim lebih baik dari ChatGPT karena bisa mensimulasikan percakapan manusia. Namun, pengguna ChatGPT masih lebih banyak dibandingkan dengan Grok.