SpaceX Luncurkan Satelit BurstCube NASA untuk Mempelajari Ledakan Sinar Gamma
 Peluncuran satelit BurstCube (foto: dok. NASA) 

Bagikan:

JAKARTA – BurstCube, satelit kecil seukuran kotak sepatu, sedang dalam perjalanan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Satelit ini telah diluncurkan pada Kamis, 21 Maret dari Cape Canaveral, Florida.

Melalui blog resmi NASA, lembaga antariksa itu mengatakan bahwa BurstCube diluncurkan oleh SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk. Satelit itu masuk ke dalam misi Layanan Pasokan Komersial SpaceX yang ke-30.

Melihat lancarnya peluncuran BurstCube, NASA akan menunggu hingga satelit kotak tersebut tiba di ISS. Setelah itu, kru yang berada di stasiun akan membongkar satelit dan melepaskan satelitnya ke orbit untuk mempelajari ledakan sinar gamma.

Peneliti Utama BurstCube, Jeremy Perkins, mengatakan bahwa satelit yang diluncurkan oleh NASA dan SpaceX akan sangat berguna bagi ilmu sains. Peluncuran ini juga menjadi bagian dari demonstrasi teknologi terbaru.

"BurstCube mungkin berukuran kecil, namun selain menyelidiki peristiwa ekstrem ini, ia juga menguji teknologi baru dan memberikan pengalaman penting bagi para astronom di awal karier dan insinyur ruang angkasa,” kata Perkins.

Selama bertahun-tahun, para astronom tertarik untuk mempelajari sinar gamma menggunakan gelombang cahaya dan gravitasi. Keduanya bisa membantu para astronom dalam mempelajari aspek yang berbeda dari semburan sinar gamma.

Pengamatan terakhir yang menggabungkan gelombang gravitasi dan cahaya dilakukan pada tahun 2017 menggunakan GW170817, proses penggabungan bintang neutron. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian tambahan menggunakan BurstCube.

"Meningkatkan jangkauan kita dengan satelit seperti BurstCube meningkatkan kemungkinan kita akan menangkap lebih banyak ledakan bersamaan dengan deteksi gelombang gravitasi," ungkap Israel Martinez, anggota tim BurstCube.