Bagikan:

JAKARTA - Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin masif saat ini. Hal ini dapat dilihat dari nilai pasar AI di tingkat global, yang diperkirakan akan mencapai 13 triliun dolar AS pada tahun 2030.

Sedangkan di tingkat regional ASEAN, pemanfaatan AI sendiri diperkirakan mencapai satu triliun dolar AS, dengan 366 miliar dolar AS dari jumlah tersebut, diperkirakan berasal dari Indonesia.

Berangkat dari data tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi juga mengungkapkan bahwa AI akan membawa dampak yang signifikan di sektor telekomunikasi.

Pertama, menurut Menkominfo Budi, pemanfaatkan AI dapat meningkatkan efektivitas kegiatan komersial perusahaan penyedia layanan telekomunikasi melalui otomatisasi layanan pelanggan.

"Kedua, AI juga dapat digunakan untuk mendukung upaya deteksi dan pencegahan penipuan di industri telekomunikasi," ujar Budi dalam acara CNBC Tech and Telco Summit 2024, pada Selasa, 5 Maret di Jakarta.

Tidak hanya itu, Budi melanjutkan, di mana AI juga dapat mendorong upaya penghematan energi dalam operasionalisasi instrumen dan teknologi telekomunikasi, sehingga membawa dampak positif untuk keberlanjutan lingkungan.

Tapi sayangnya, di antara banyaknya keuntungan yang dibawa oleh AI, Menkominfo melihat bahwa para pelaku di industri telekomunikasi ini masih memiliki tantangan yang kompleks dari pemanfaatan AI.

"Seperti kurangnya keterampilan dan sumber daya yang tepat, tantangan integrasi, kekhawatiran tentang keamanan dan kultur yang kurang mendukung inovasi," pungkas Budi.