Bagikan:

JAKARTA - Kepala otoritas pemilihan Brasil, Alexandre de Moraes, menegaskan bahwa kandidat-kandidat dalam pemilihan munisipal mendatang harus berhati-hati dalam menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menyerang lawan-lawan mereka.

Dalam pernyataannya pada Rabu, 28 Februari, Moraes mengatakan bahwa kandidat-kandidat yang melanggar aturan dan menggunakan AI secara negatif untuk merugikan lawan-lawan politik mereka dapat kehilangan hak untuk maju dalam pemilihan atau bahkan menghadapi pencabutan mandat jika mereka telah terpilih.

"Para kandidat yang tidak menghormati aturan dan menggunakan kecerdasan buatan secara negatif untuk merugikan lawan-lawan mereka dan memutar makna informasi untuk memenangkan pemilu, akan menghadapi hukuman pencabutan pendaftaran mereka dan, jika mereka sudah terpilih, mandat mereka dicabut," kata Moraes pada hari Rabu.

Komentar tersebut datang dari sosok yang berpengaruh dalam melindungi demokrasi Brasil, terutama setelah ancaman pada pemilu 2022 oleh mantan Presiden Jair Bolsonaro. Moraes menjadi pemimpin global dalam memperjuangkan perlindungan pemilu.

Otoritas pemilihan Brasil telah membatasi penggunaan kecerdasan buatan dalam pemilihan munisipal tahun ini. Resolusi yang disetujui oleh mahkamah agung pada Selasa 27 Februari, bertujuan untuk melawan penyebaran disinformasi, berita palsu, dan manipulasi selama kampanye pemilu yang akan berlangsung pada bulan Oktober mendatang.

Sesi tersebut juga membahas aturan dan regulasi lain yang akan diterapkan selama periode kampanye dan pemungutan suara. Langkah ini menegaskan komitmen untuk menjaga integritas pemilihan dan memastikan proses pemilihan yang adil dan transparan bagi rakyat Brasil.