Bagikan:

JAKARTA - Di tengah gempuran teknologi, terutama masuknya teknologi kecerdasan buatan (AI), memaksa semua perusahaan dan karyawan di dalamnya untuk memanfaatkan teknologi ini agar flow kerja lebih efisien. 

Bahkan, ada beberapa profesi yang sudah bisa dilakukan atau dibantu dengan kehadiran AI, termasuk jurnalis, programmer, coding, guru, bahkan Human Resources (HR). 

Dalam seminar yang diadakan Jobseeker dengan tema Leverage HR-Tech to Scale-Up your Business, CEO Jobseeker Company, Chandra Ming mengungkapkan bahwa kehadiran AI bisa mempermudah pekerjaan HR atau perekrut. 

Jika dahulu perekrut perlu membuat dan memasang iklannya sendiri, kini dengan kehadiran AI, perusahaan bisa langsung membuat iklan secara otomatis. 

“Satu kecerdasan artifisial yang bisa menggantikan prose rutin kita di HR. Dulu cari iklan lowongan di koran, copy, edit. Sekarang yang nulis iklan lowongan itu AI,” ujat Chandra dalam paparannya pada Kamis, 29 Februari. 

Kendati demikian, Chandra menegaskan ada tugas-tugas HR tertentu yang tidak bisa digantikan oleh AI, seperti intuisi. Sehingga, AI hanya akan memperkata cara HR menentukan pilihan.

“Ada bagian yang AI belum bisa jangkau, kaya contohnya intuisi itu belum. Jadi semua big data ini kita bisa gunakan untuk memperkaya cara kita melakukan judgement dalam rekrutmen,” tambahnya. 

Sehingga pada ujungnya, Chandra menegaskan bahwa baik atau tidaknya kehadiran AI ini akan kembali kepada diri masing-masing. 

“Kita mau anggap teknologi ini sebagai something yang akan menggantikan kita, yang membuat kita ketakutan, atau kita ikuti teknologi ini,” pungkas Chandra.