JAKARTA - Michael Saylor, mantan CEO MicroStrategy, tidak pernah ragu untuk menyatakan kesukaannya pada Bitcoin. Dalam wawancara terbarunya dengan Bloomberg, ia mengungkapkan bahwa ia akan terus membeli Bitcoin tanpa batas, bahkan jika harganya turun.
Saylor, yang kini menjabat sebagai executive chairman MicroStrategy, mengatakan bahwa ia melihat Bitcoin sebagai kelas aset utama yang tidak dapat dibandingkan dengan investasi lainnya. Ia juga mengatakan bahwa Bitcoin adalah aset dasar dalam ekonomi era digital, yang akan mengubah cara orang menyimpan dan memindahkan nilai.
MicroStrategy adalah salah satu perusahaan publik pertama yang menginvestasikan sebagian besar kasnya ke Bitcoin. Sejak Agustus 2020, perusahaan tersebut telah mengakumulasi hampir 200.000 Bitcoin, yang kini bernilai sekitar 10 miliar dolar AS (Rp156,6 triliun) dengan harga saat ini. Saylor mengklaim bahwa ia tidak berniat menjual Bitcoin tersebut, bahkan jika harganya naik atau turun.
Salah satu alasan Saylor begitu yakin dengan Bitcoin adalah karena ia melihat adanya permintaan yang tinggi dari investor institusional. Ia menunjuk pada fenomena Bitcoin ETF, yaitu produk keuangan yang memungkinkan investor membeli Bitcoin tanpa harus memiliki koin secara langsung.
BACA JUGA:
Berdasarkan data dari Bloomberg, Bitcoin ETF telah mengumpulkan lebih dari 700.000 Bitcoin sejak diluncurkan pada Oktober 2022. Permintaan akan Bitcoin ETF terus meningkat, bahkan melebihi pasokan harian dari penambang Bitcoin. Saylor mengatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa ada “siklus yang sangat baik” untuk Bitcoin, yang akan mendorong harganya naik.
Saylor juga berpendapat bahwa Bitcoin memiliki keunggulan teknis yang membuatnya menjadi toko nilai terbaik di dunia. Ia membandingkan Bitcoin dengan emas, indeks S&P, dan real estat, yang menurutnya tidak dapat bersaing dengan Bitcoin dalam hal keamanan, efisiensi, dan likuiditas.
Saylor bahkan berani mengatakan bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk menampung modal hingga 100 triliun dolar AS , jauh lebih besar dari perusahaan-perusahaan raksasa seperti Apple, Google, dan Microsoft. Ia mengatakan bahwa Bitcoin adalah “aset dasar” yang akan menjadi fondasi dari ekonomi era digital, yang akan mengubah cara orang bertransaksi, berinvestasi, dan berinovasi.
Dengan pandangan seperti ini, tidak mengherankan jika Saylor tidak mau melepaskan Bitcoin miliknya. Ia mengatakan bahwa ia tidak melihat Bitcoin sebagai investasi, melainkan sebagai “strategi keluar” dari sistem keuangan tradisional yang tidak efisien dan rentan inflasi. Ia mengatakan bahwa ia akan terus membeli Bitcoin selama ia bisa, dan tidak peduli dengan fluktuasi harga jangka pendek.
Saylor adalah salah satu tokoh paling vokal dalam komunitas Bitcoin, yang sering kali menyebarkan pesan-pesan positif tentang aset kripto tersebut. Ia juga aktif dalam berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mendidik dan mengadvokasi Bitcoin, seperti Bitcoin for Everybody dan Bitcoin Mining Council. Ia berharap bahwa dengan cara ini, ia dapat membantu orang-orang memahami dan mengadopsi Bitcoin sebagai aset dasar di era digital.