JAKARTA - XRP, aset kripto yang dikembangkan oleh Ripple Labs, mengalami penurunan harga yang tajam dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan ketidakpuasan di antara komunitas penggemar dan pemegang XRP, yang menuntut agar Ripple dan eksekutifnya mengambil langkah konkret untuk meningkatkan nilai XRP.
Salah satu penggemar XRP yang paling vokal adalah Mack, seorang warga Belanda yang aktif di media sosial. Melalui akun Twitter-nya, Mack mengirimkan pesan kepada Ripple, CEO Brad Garlinghouse, CTO David Schwartz, dan XRPL Labs, tim yang membuat dompet XRP bernama Xumm. Mack menuntut agar mereka segera melakukan sesuatu untuk mengatasi krisis harga XRP.
"Kami sudah cukup sabar. Sudah saatnya kalian bergerak dan cepat. Segalanya berjalan ke arah yang salah dengan XRP," tulis Mack.
Mack mengaku telah menginvestasikan uang yang besar ke dalam XRP setiap bulan, tetapi tidak melihat hasil yang memuaskan. Ia bahkan mengaku mulai memikirkan untuk menjual semua XRP yang dimilikinya.
Pesan Mack mendapat dukungan dari banyak anggota komunitas XRP lainnya, yang merasa frustrasi dengan kinerja XRP. Beberapa di antaranya mengaku telah menjual sebagian atau seluruh XRP mereka, karena merasa tidak ada harapan lagi.
BACA JUGA:
Meski begitu, tidak semua orang pesimis dengan XRP. Seorang analis XRP terkenal yang menggunakan nama samaran Dark Defender, mengatakan bahwa ia pernah mengalami situasi serupa di masa lalu. Ia mengklaim bahwa XRP biasanya mengalami lonjakan harga yang besar setelah mengalami penurunan yang dalam.
Dark Defender menyarankan agar para pemegang XRP tetap tenang dan fokus pada fakta-fakta yang ada, bukan pada emosi belaka. Ia meyakini bahwa XRP masih memiliki potensi yang besar, dan didukung oleh indikator-indikator positif.
XRP saat ini diperdagangkan pada 0.5231 dolar AS (Rp 8.175,66) dengan kenaikan sebesar 1,83% selama tujuh hari terakhir, tetapi mengalami penurunan signifikan sebesar 16% dalam delapan minggu terakhir, menurut data dari CoinMarketCap.
XRP juga tidak menunjukkan pergerakan yang signifikan pada akhir tahun 2023, sementara aset kripto lain seperti Ethereum dan Cardano mencatat kenaikan hingga 1.000%. Bahkan, harga XRP saat ini hampir sama dengan harga lima tahun lalu, yang menunjukkan stagnasi yang lama.
Penurunan harga XRP juga dipengaruhi oleh gugatan yang diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap Ripple dan dua eksekutifnya pada Desember 2020. SEC menuduh bahwa Ripple menjual XRP sebagai penawaran sekuritas yang tidak terdaftar, dan menuntut ganti rugi sebesar 1,3 miliar dolar AS .
Ripple membantah tuduhan SEC, dan mengatakan bahwa XRP bukanlah sekuritas, melainkan aset digital yang sah. Ripple juga mengklaim bahwa SEC telah melakukan tindakan sewenang-wenang dan tidak adil terhadap XRP, dan mengancam inovasi di sektor kripto.
Sidang pengadilan antara SEC dan Ripple masih berlangsung, dan belum ada keputusan final yang diumumkan. Hasil dari sidang ini akan sangat menentukan nasib XRP di masa depan, baik dari segi hukum maupun pasar.