CEO Meta: Kebijakan Baru App Store di Uni Eropa Menyulitkan Kami
 CEO Meta Mark Zuckerberg (foto: Instagram @zuck)

Bagikan:

JAKARTA – Meta, perusahaan pengembang digital platform, ikut memberikan tanggapan terkait perubahan kebijakan Apple di Uni Eropa (UE). Secara keseluruhan, kebijakan ini dianggap merugikan.

Per Maret mendatang, para pengembang aplikasi di App Store boleh menambahkan aplikasi mereka ke pihak ketiga. Apple membuat kebijakan baru ini agar pengguna iPhone bisa melakukan sideload sekaligus mematuhi Undang-Undang Pasar Digital (DMA).

Namun, CEO Meta Mark Zuckerberg berpendapat bahwa kebijakan ini tidak dibuat untuk menguntungkan para pengembang. Bagi Zuckerberg, kebijakan Apple semakin mempersulit langkah para pengembang aplikasi sehingga sideload akan sulit terealisasi.

“Saya tidak berpikir bahwa masalah Apple akan memberikan perbedaan bagi kami. Menurut saya, dari cara mereka mengimplementasikannya, saya akan sangat terkejut jika ada pengembang yang memilih untuk masuk ke toko aplikasi alternatif,” kata Zuckerberg, dikutip dari The Verge.

Pembuat Facebook itu menambahkan bahwa kebijakan terbaru Apple semakin bertentangan dengan ketentuan UE. Pasalnya, kebijakan ini tidak meringankan beban para pengembang, melainkan semakin menyulitkan pengembang, termasuk Meta.

“Mereka telah membuatnya sangat memberatkan dan sangat bertentangan dengan maksud dari peraturan UE. Menurut saya, akan sangat sulit bagi siapa pun, termasuk kami sendiri, untuk benar-benar mempertimbangkan apa yang mereka lakukan di sana,” jelas Zuckerberg.

Sama seperti Meta, Spotify juga memberikan kritik kepada Apple setelah perusahaan tersebut merilis kebijakan baru di App Store atau iPhone secara keseluruhan. Menurut CEO Spotify Daniel Ek, Apple berusaha memeras para pengembang.

Pasalnya, para pengembang harus tetap memberikan komisi meskipun mereka menggunakan toko aplikasi alternatif. Maka dari itu, Ek menyatakan bahwa kebijakan baru ini tidak menawarkan alternatif sama sekali dan bertentangan dengan DMA.

Epic Games, yang sempat melawan Apple di sidang anti-monopoli, memiliki pandangan serupa. Menurut Epic, pembuat iPhone itu telah melanggar ketentuan UE sehingga mereka mengadukan Apple ke pihak pengadilan untuk diadili lebih lanjut.