Bagikan:

JAKARTA - GameStop, perusahaan ritel video game terbesar di dunia, mengumumkan akan menutup marketplace non-fungible token (NFT) pada tanggal 2 Februari 2024. Padahal marketplace NFT tersebut belum lama dirilis GameStop. Alasan penutupan ini adalah "ketidakpastian regulasi berlanjut dalam ruang kripto," seperti yang diumumkan melalui situs web-nya.

Marketplace NFT GameStop adalah platform yang memungkinkan para gamer, kreator, kolektor, dan anggota komunitas lainnya untuk membeli, menjual, dan menukar NFT yang berhubungan dengan video game. Platform ini berbasis pada Ethereum Layer 2, sebuah solusi skalabilitas yang menawarkan transaksi lebih cepat dan murah daripada jaringan utama Ethereum.

GameStop sebelumnya telah merilis teaser marketplace NFT pada Mei 2021, tak lama setelah sahamnya melonjak secara dramatis karena dorongan dari para investor ritel di media sosial. Platform ini resmi diluncurkan pada Juli 2022 dan menjadi salah satu marketplace NFT terpopuler pada saat itu. Dalam dua bulan pertamanya, platform ini berhasil menghasilkan volume perdagangan sebesar 6 juta dolar AS (Rp93,75 miliar).

Namun, minat pasar terhadap NFT GameStop tidak bertahan lama. Dalam sebulan terakhir, volume perdagangan platform ini hanya sekitar 40.000 dolar AS (Rp625 juta). Selain itu, GameStop juga menghapus dukungan untuk dompet NFT-nya sendiri pada bulan November 2023 karena alasan yang sama dengan penutupan marketplace-nya.

Keputusan GameStop ini sejalan dengan tren menurunnya antusiasme terhadap NFT di kalangan perusahaan-perusahaan besar. Sebelumnya, platform media sosial X juga menghentikan fitur gambar profil NFT-nya minggu lalu, setelah mendapat kritik dari sebagian pengguna.

Sebagai bagian dari upaya memasuki pasar NFT, GameStop juga menerima hibah dari Immutable, sebuah perusahaan gaming layer-2, untuk mendirikan dana NFT gaming sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,56 triliun). GameStop kemudian menjual sebagian besar token yang diperoleh dari kesepakatan tersebut di pasar sekunder.

Selain itu, GameStop juga terintegrasi dengan Loopring, sebuah protokol layer-2 yang memungkinkan pertukaran aset digital secara terdesentralisasi. Loopring mengklaim bahwa integrasi ini akan meningkatkan pengalaman pengguna dan mengurangi biaya gas Ethereum.

Meskipun GameStop angkat tangan soal bisnisnya di ranahNFT, sektor gaming masih menjadi salah satu bidang yang paling menjanjikan untuk pengembangan di masa depan.