JAKARTA - AC Ventures berhasil menyelesaikan pengumpulan dana terakhir, dengan total 210 juta dolar AS (Rp3,3 triliun) untuk dana utama yang disebut ACV Capital V L.P. (ACV Fund V) dan juga dana co-investasi terkait.
ACV Fund V telah memperoleh lebih dari 90 persen dana yang berasal dari investor kunci, termasuk IFC World Bank, bersama dengan lembaga keuangan terkemuka dari Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Asia Utara.
Dengan ekonomi digital yang diperkirakan akan mencapai 360 miliar dolar AS pada 2030, Indonesia menjadi salah satu tujuan utama bagi investor teknologi global.
"Dengan mendukung modal ventura melalui dana, seperti ACV Capital V, IFC dapat membantu lebih banyak startup dan pengusaha digital untuk berinovasi dan memperluas dampak mereka di Indonesia dan di luar negeri,” kata Euan Marshall, Manajer Negara IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste dalam pernyataan yang diterima pada Selasa, 23 Januari.
Selain itu, menurut Michael Soerijadji, Founder & Managing Partner AC Ventures lingkungan ekonomi Indonesia yang saat ini sangat positif, ini bisa memberikan peluang untuk berinvestasi.
"Lingkungan pasar saat ini memberikan peluang untuk berinvestasi dalam perusahaan-perusahaan yang tumbuh cepat, efisien operasional, dengan fokus yang kuat pada profitabilitas pada penilaian yang lebih menarik,” ujarnya.
BACA JUGA:
Helen Wong, Managing Partner AC Ventures juga menegaskan komitmennya dalam mencari para founder startup terbaik, termasuk para founder perempuan yang sering diabaikan dalam ekosistem teknologi.
“Kami juga akan terus memperjuangkan kesetaraan gender di dalam tim kami, menyadari bahwa keberagaman ini membawa perspektif yang beragam, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan yang holistik dan pemahaman pasar yang beragam,” tutup Helen.