Bagikan:

JAKARTA - Trezor, salah satu produsen dompet kripto fisik terpopuler, baru-baru ini mengungkapkan adanya pelanggaran data yang mempengaruhi sekitar 66.000 penggunanya. Insiden ini, yang diumumkan pada 20 Januari, menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan komunitas aset kripto.

Trezor mengaku mendeteksi akses yang ilegal di portal dukungan pihak ketiga pada 17 Januari, yang berpotensi membocorkan rincian kontak pengguna yang berinteraksi dengan tim dukungan sejak Desember 2021.

Menanggapi pelanggaran tersebut, Trezor telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi risiko. Perusahaan menegaskan bahwa dana pengguna tidak terpengaruh oleh pelanggaran data ini. Namun, Trezor juga mengingatkan pengguna untuk berhati-hati terhadap kemungkinan serangan phishing.

Informasi tambahan, phishing adalah teknik kejahatan siber yang umum, di mana penipu menyamar sebagai entitas tepercaya untuk mengekstrak informasi sensitif dari korban. Trezor merespons insiden ini dengan cepat, dengan memberi tahu pengguna yang terkena dampak melalui email dan media sosial, serta mendorong mereka untuk tidak memberikan data pribadi mereka kepada pihak yang tidak dikenal.

Insiden ini menambah kekhawatiran atas meningkatnya upaya phishing yang menargetkan pengguna Trezor. Menurut laporan Trezor, setidaknya 41 individu sudah melaporkan menerima email yang mencurigakan yang meminta informasi tentang benih pemulihan mereka. Benih pemulihan adalah rangkaian kata yang digunakan untuk mengembalikan akses ke dompet kripto jika perangkat hilang atau rusak.

Selain itu, delapan pengguna yang memiliki akun di platform diskusi percobaan pihak ketiga juga mengalami pelanggaran rincian kontak mereka. Platform ini digunakan oleh Trezor untuk menguji fitur-fitur baru sebelum diluncurkan secara resmi. Trezor menekankan pentingnya kewaspadaan, karena penyerang dapat mengeksploitasi alamat email yang terungkap untuk skema phishing lebih lanjut.

Pelanggaran data ini menarik perhatian tambahan terhadap rekam jejak keamanan Trezor. Peristiwa masa lalu, termasuk serangan phishing pada Maret 2021 yang menargetkan frase pemulihan atau seed phrase pengguna dan penipuan yang melibatkan dompet kripto fisik palsu, menyoroti ancaman yang terus-menerus dalam sektor kripto.

Namun, Trezor juga menunjukkan komitmennya terhadap keamanan dan perlindungan pelanggan dengan memberi tahu dan mengedukasi penggunanya tentang risiko ini.

Trezor adalah salah satu dompet kripto hardware pertama dan paling populer di dunia. Trezor memungkinkan pengguna untuk menyimpan aset kripto mereka secara offline, sehingga lebih aman dari peretasan. Trezor mendukung lebih dari 1.000 jenis aset kripto, termasuk Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin. Trezor juga memiliki fitur keamanan tambahan, seperti PIN, passphrase, dan autentikasi dua faktor.