Bagikan:

JAKARTA – Pencurian aset digital melalui serangan phishing telah memakan korban sejak MetaMask mengumumkan pembelian kripto bisa dilakukan dengan Apple Pay. Seorang pengguna Twitter yang menggunakan nama revive_dom harus kehilangan isi dompet digital MetaMasknya yang berupa simpanan mata uang kripto dan NFT senilai 650 ribu dolar AS (sekitar Rp9.4 miliar).

“Mendapat panggilan telepon dari Apple, secara harfiah dari Apple (di ID pemanggil saya). Meneleponnya kembali karena saya curiga penipuan dan itu adalah nomor Apple. Jadi saya percaya mereka. Mereka meminta kode yang dikirim ke ponsel saya, dan 2 detik kemudian, seluruh MetaMask saya dihapus,” dikutip dari Cointelegraph.

Merespon kejadian tersebut, pengembang dompet digital MetaMask mengeluarkan peringatan terkait bahaya serangan phishing yang bisa mengincar para pengguna Apple. Pihak MetaMask menyarankan bahwa pengguna Apple untuk membuat kata sandi yang sangat kuat. Jika tidak, mereka berpotensi kehilangan kripto yang dimiliki.

Pengembang MetaMask mengimbau para pengguna Apple untuk berhati-hati teradap serangan phishing iCloud. Pasalnya mata uang kripto yang tersimpan di dompet digital mereka terancam dicuri.

Melansir Cointelegraph, beberapa pekan lalu MetaMask berkembang ke ekosistem Apple dengan memungkinkan pengguna untuk membeli aset digital dengan Apple Pay. Klien diizinkan untuk membeli cryptocurrency dengan kartu debit atau kredit, menghilangkan keharusan untuk mengirim ETH ke aplikasi terlebih dahulu.

“Beli kripto di iOS dengan Apple Pay, lebih transparan saat berinteraksi dengan situs, & dukungan untuk transaksi tanpa biaya jika relevan,” ujar pihak MetaMask.

Selain membuat kata sandi yang kuat, MetaMask juga menyarankan pelanggan untuk menonaktifkan cadangan iCloud guna menghindari serangan phishing tersebut. Caranya cukup dengan mematikan fitur tertentu yang ada di platform.