JAKARTA – Grab, platform penyedia solusi, membagikan laporan terkini mengenai Tren Kuliner dan Belanja Harian Online untuk memperlihatkan kebiasaan konsumen di sepanjang tahun 2023.
Ada empat tren yang Grab ungkapkan di dalam laporan tersebut. Tren pertama adalah metode berlangganan GrabUnlimited yang meningkat. Dampaknya, peluang bisnis semakin meningkat karena angka penjualannya jauh lebih besar.
“Di Indonesia, dua dari tiga konsumen Grab yang paling banyak bertransaksi adalah pelanggan GrabUnlimited. Rata-rata, mereka belanja dan memesan lebih banyak dibanding konsumen lainnya,” kata Grab dalam keterangan resmi.
Berdasarkan data dari internal Grab, pengguna GrabUnlimited mengeluarkan dana 2,7 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan pengguna biasa. Frekuensi pengirimannya pun terdampak dan menjadi 2,6 kali lipat lebih besar per bulannya.
Tren berikutnya di platform Grab adalah sistem Pesan Bareng yang biasanya terjadi di jam makan siang. Tren ini mengalami peningkatan hingga dua kali lipat di sepanjang tahun 2023 dengan jumlah pemesanan 1,9 kali lipat lebih banyak dibandingkan pesanan individu.
Grab menjadi tren untuk tempat mencari makan. Berdasarkan data yang Grab bagikan, sekitar 57 persen masyarakat mencari makanan di aplikasi pengiriman makanan dan Instagram dan sebanyak 45 persen mencari ke teman atau keluarga.
Selanjutnya, sebanyak 31 persen masyarakat mencari makanan ke Google, 24 persen masyarakat mencari makanan ke YouTube, dan 13 persen masyarakat mencari makanan ke blog yang membahas tentang makanan.
Terakhir, tren yang menurut Grab sangat penting adalah visibilitas restoran di platform mereka. Tak hanya di Grab, visibilitas merupakan komponen yang kuat dalam pencarian makanan di aplikasi pengiriman makanan.
BACA JUGA:
Sebanyak 93 persen masyarakat memesan makanan berdasarkan ulasan dan sebanyak 50 persen masyarakat memesan karena Kupon Pra-Pembelian. Dua persentase ini menunjukkan bahwa konsumen Grab bergantung pada dua hal tersebut.
Selain ulasan dan kupon, banyak pengguna Grab yang hanya mencari makanan, tetapi memesan secara offline. Sebanyak 67 persen pengguna memesan makanan untuk diambil secara offline, 84 persen pengguna membayar secara offline, dan 72 persen memutuskan pesan di tempat.
“Ketika memesan makanan, konsumen sangat bergantung pada ponsel, mulai dari menemukan restoran hingga memesan (online atau offline), bahkan untuk melakukan pembayaran. Sembilan dari sepuluh juga mengatakan mereka lebih suka restoran dengan pengalaman O2O yang terintegrasi,” jelas Grab.