Bagikan:

 

JAKARTA – Apple menutup salah satu kantornya yang berada di San Diego. Kantor tersebut merupakan tempat bekerja bagi tim Anotasi Operasi Data yang fokus pada proyek Kecerdasan Buatan (AI).

Salah satu program yang mereka tangani adalah Siri, perangkat lunak berupa asisten pribadi yang ada di seluruh perangkat Apple. Mereka berusaha meningkatkan keakuratan sistem dan kinerja Siri melalui evaluasi respons para pengguna.

Sebenarnya, Apple sengaja menutup kantor di San Diego karena timnya yang ganda. Dilansir dari Bloomberg, Apple tidak ingin memiliki tim yang sama di dua tempat yang berbeda sehingga mereka akan memindahkan seluruh operasi di San Diego ke kantor di Austin.

Atas pemindahan kantor ini, sekitar 121 karyawan terkena dampaknya. Sebagai bentuk tanggung jawab, Apple akan memberikan pekerjaan yang baru kepada seluruh karyawan yang terdampak, tetapi mereka harus bersedia untuk pindah kantor.

Jika karyawan di San Diego menolak untuk bekerja di Austin, mereka akan diberhentikan. Meski Apple berusaha memberikan jalan keluar yang baik, tawaran ini tetap memberatkan sejumlah karyawan karena tidak semua orang setuju dengan relokasi.

Oleh karena itu, sebagai dukungan tambahan, karyawan yang setuju dengan relokasi akan mendapatkan gaji sebesar 7.000 dolar AS atau sekitar Rp108,5 juta. Sementara itu, karyawan yang tidak setuju dengan relokasi akan mendapatkan pesangon.

Tidak diketahui besaran pesangon yang akan diberikan, tetapi Apple akan memberikan uang pesangon selama empat minggu berturut-turut. Selain itu, karyawan yang diberhentikan akan mendapatkan uang jaminan kesehatan selama enam bulan.