JAKARTA - Regulator persaingan Uni Eropa mengatakan pada Selasa 9 Januari, bahwa dukungan keuangan Microsoft untuk pembuat ChatGPT, OpenAI, mungkin akan tunduk pada aturan penggabungan Uni Eropa. Mereka, menegaskan peringatan serupa dari rekan sejawatnya di Inggris pada Desember 2023.
Perusahaan perangkat lunak raksasa Amerika Serikat tersebut, yang tahun lalu berkomitmen untuk menginvestasikan lebih dari 10 miliar dolar AS (Rp150 triliun) ke OpenAI dengan posisi non-voting di dewan direksi, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kepemilikan atas bagian dari OpenAI.
Komisi Eropa sebelumnya mengatakan bahwa mereka mengikuti perkembangan ini dengan cermat.
"Komisi Eropa sedang memeriksa apakah investasi Microsoft di OpenAI mungkin dapat diulas berdasarkan Peraturan Penggabungan UE," kata eksekutif UE, yang bertindak sebagai pengawas persaingan UE, dalam sebuah pernyataan.
Mereka mengatakan beberapa kesepakatan yang disetujui antara pemain pasar digital besar dan pengembang serta penyedia kecerdasan buatan generatif sedang diselidiki karena dampaknya pada dinamika pasar. Mereka tidak menyebutkan nama perusahaan-perusahaan tersebut.
BACA JUGA:
Komisi pada Selasa juga memberi pihak yang berkepentingan waktu hingga 11 Maret untuk memberikan umpan balik tentang persaingan di dunia maya dan kecerdasan buatan generatif.
Mereka juga mengirimkan permintaan informasi kepada beberapa perusahaan digital besar tentang kedua topik tersebut.
"Kami mengundang bisnis dan ahli untuk memberi tahu kami tentang masalah persaingan apa pun yang mungkin mereka lihat di industri ini, sambil juga memantau kemitraan kecerdasan buatan untuk memastikan bahwa mereka tidak secara tidak adil mengubah dinamika pasar," kata kepala antitrust UE, Margrethe Vestager.