Bagikan:

JAKARTA - Argentina, negara Amerika Latin yang mengalami krisis ekonomi dan inflasi tinggi, telah mengambil langkah berani dengan melegalkan penggunaan Bitcoin dan kripto lainnya untuk penyelesaian kontrak dan pembayaran.

Pengumuman ini dibuat oleh Menteri Luar Negeri, Perdagangan Internasional, dan Kebaktian Argentina, Diana Mondino, melalui media sosial pada 21 Desember 2023. Mondino menyatakan bahwa pemerintah Argentina menegaskan dan mengkonfirmasi bahwa di negara tersebut, kontrak dapat disepakati dalam Bitcoin.

Dia juga menambahkan bahwa mata uang kripto dan jenis lain seperti takaran daging sapi per kilogram atau susu per liter juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran, sesuai dengan Pasal 766 dari dekrit ekonomi baru yang dikeluarkan oleh Presiden Javier Milei.

Dekret tersebut merupakan bagian dari inisiatif reformasi ekonomi dan deregulasi yang lebih luas yang dilakukan oleh pemerintahan baru Argentina, yang dipimpin oleh Milei, seorang ekonom liberal yang dikenal sebagai pendukung Bitcoin.

Dengan mengintegrasikan kripto ke dalam sistem keuangannya, Argentina tidak hanya menawarkan lebih banyak opsi keuangan kepada penduduknya, tetapi juga berpotensi menjadi pelopor dalam adopsi aset digital di Amerika Latin, yang saat ini masih tertinggal dibandingkan dengan benua lain.

Langkah ini juga dianggap sebagai respons strategis terhadap tantangan ekonomi yang telah lama melanda Argentina, yang mengalami hiperinflasi, penurunan nilai peso, dan utang luar negeri yang besar. Dengan melegalkan kripto, Argentina berharap dapat meningkatkan daya saing, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor fintech.

Ditegur IMF

Di sisi lain, upaya ini juga menimbulkan tantangan regulasi dan operasional yang perlu diatasi pemerintah, termasuk masalah keamanan transaksi, stabilitas pasar, dan kerja sama dengan lembaga keuangan internasional.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Argentina adalah penolakan dari Dana Moneter Internasional (IMF), yang telah memberikan pinjaman sebesar $57 miliar (Rp 887,8 triliun) kepada negara tersebut pada 2018. IMF telah mendesak Argentina untuk menindak penggunaan kripto di antara penduduk lokal dan mendepresiasi peso untuk mengurangi defisit anggaran.

Meski didesak untuk tidak menggunakan kripto oleh IMF, tampaknya Milei tetap menjadi pendukung Bitcoin, dan pemerintahannya akan memberikan kebebasan penuh kepada warga dan bisnis untuk memilih metode pembayaran mereka sendiri. Milei bahkan telah menyatakan bahwa dia ingin menjadikan Argentina sebagai "Swiss-nya Amerika Latin" dengan menghapus pajak, menghapus bank sentral, dan mengadopsi standar emas.

Belum jelas apakah pemerintah Argentina berniat mengembangkan kerangka kerja regulasi untuk kripto atau mengeluarkan aturan baru untuk industri ini. Saat ini, Argentina masih mengikuti peraturan yang dikeluarkan oleh Financial Action Task Force (FATF), sebuah badan antar pemerintah yang menetapkan standar untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Komunitas internasional dengan cermat memantau adopsi kripto oleh Argentina. Langkah ini dapat mempengaruhi negara-negara lain, terutama yang berjuang dengan ketidakstabilan ekonomi, untuk mempertimbangkan kripto sebagai alat transaksi yang layak digunakan.

Dampak jangka panjang dari keputusan ini terhadap ekonomi Argentina dan lanskap keuangan global masih harus dilihat. Meski demikian, ini merupakan langkah signifikan dalam sejarah perkembangan kripto di dunia.