JAKARTA – Meta telah menarik berita dari Facebook dan Instagram di Kanada menjelang akhir tahun ini. Tampaknya, kebijakan ini mulai dirasakan oleh para pengguna Threads yang ingin mengakses berita.
Sejumlah pengguna Threads di Kanada mengatakan bahwa mereka tidak bisa melihat konten berita dan mendapatkan peringatan yang bertuliskan, “Orang-orang Kanada tidak dapat melihat konten ini.”
Para pengguna juga bisa melihat keterangan yang menjelaskan bahwa konten tersebut hilang akibat undang-undang pemerintah Kanada. Atas pemberitahuan ini, ada keyakinan kuat bahwa Meta mulai membatasi akses berita di Threads.
Namun, ketika ditanya langsung mengenai pembatasan ini, Meta menjelaskan bahwa mereka tidak menarik konten berita di Threads. Perusahaan itu mengatakan bahwa Threads sedang mengalami bug atau kesalahan pada pemrograman.
Meski Meta sedang menentang Undang-Undang (UU) Berita Online, juru bicara Meta mengatakan kepada Engadget bahwa penentangan ini tidak berlaku di Threads, setidaknya untuk saat ini.
Pada Agustus lalu, Meta mulai memblokir seluruh akses berita bagi pengguna Facebook dan Instagram di Kanada. Pemblokiran ini merupakan jawaban atas kebijakan UU Berita Online yang mulai diterapkan pada Selasa, 19 Desember.
Meta menentang keras aturan dari Kanada yang mengharuskan dua platformnya, yaitu Facebook dan Instagram, menyisihkan dana kompensasi bagi sektor jurnalistik. Bagi Mereka, perusahaan tidak memiliki hubungan bisnis dengan media pemberitaan.
BACA JUGA:
Mereka tidak pernah memaksa seluruh media di Kanada untuk berbagi berita di platform mereka yang gratis. Sebaliknya, para jurnalis dengan sengaja menggunakan Facebook dan Instagram untuk meraih keuntungan.
“Outlet berita memilih untuk menggunakan layanan gratis kami karena membantu keuntungan mereka dan dikeluarkannya peraturan final hari ini tidak mengubah keputusan bisnis kami,” kata Kepala Kebijakan Publik Meta Kanada, Rachel Curran, dikutip dari Reuters.
Dengan disahkannya UU Berita Online di Kanada, perusahaan teknologi besar dengan 20 juta pengguna bulanan unik dan pendapatan tahunan mencapai 748 juta dolar AS (Rp11,5 triliun) wajib memberikan kompensasi. Selain Meta, Google juga ikut dikenakan aturan ini.