China Makin Larang Penggunaan iPhone, Pendapatan Apple Terus Menurun
Salah satu toko Apple di China (foto: dok. Apple)

Bagikan:

 

JAKARTA – China tidak pernah melarang pembelian dan penjualan produk Apple dalam bentuk regulasi hukum. Namun, mereka memiliki cara tersendiri dalam menghentikan pemakaian iPhone.

Dari laporan Bloomberg, beberapa perusahaan milik negara dan departemen pemerintah di delapan provinsi mengeluarkan instruksi untuk membeli merek lokal. Instruksi ini terus dikeluarkan dalam satu atau dua bulan terakhir.

Sebenarnya, arahan ini lebih seperti paksaan secara lisan. Ada sumber yang mengatakan bahwa para pegawai di lembaga pemerintah diberi batas waktu untuk mengganti ponsel mereka. Namun, tidak dijelaskan apa dampaknya jika ada yang melanggar.

Selain lembaga pemerintahan, perusahaan swasta juga mengeluarkan instruksi serupa. Hingga saat ini, beberapa perusahaan di Zhejiang, Shandong, Liaoning, hingga Hebei, terus mengarahkan pegawainya untuk berhenti memakai produksi asing.

Meski hanya diarahkan dalam bentuk lisan, larangan ini cukup berdampak pada saham Apple. Mengutip dari Reuters, saham Apple telah turun menjadi 196,50 (Rp3 juta) dalam perdagangan yang diperpanjang.

Selain sahamnya yang turun, total penjualan dari perangkat Apple pun terus menurun. Di kuartal keempat tahun ini, pendapatan Apple hanya mencapai 89,5 miliar dolar AS (Rp1,3 kuadriliun), turun dari pendapatan kuartal tahun lalu.

Jika larangan ini terus diterapkan, penjualan Apple di China mungkin tidak akan meningkat hingga tahun depan. Meski Apple berusaha menjalin hubungan yang baik dengan China, larangan penggunaan merek asing tidak akan membantu upaya mereka.