JAKARTA - Bitcoin, cryptocurrency terpopuler di dunia, terus menunjukkan performa yang mengesankan. Dalam sepekan terakhir, harga Bitcoin naik lebih dari 13 persen, mencapai level tertinggi sejak Mei 2022.
Sejumlah analis kripto memprediksi bahwa Bitcoin akan terus melanjutkan tren kenaikannya dan bisa mencapai $50.000 (Rp775 juta) dalam beberapa minggu ke depan.
Salah satu analis yang optimis tentang Bitcoin adalah Alistar Milne. Berdasarkan analisis teknikalnya, Milne menyatakan Bitcoin sudah menunjukkan tanda-tanda awal pasar bullish. Milne mengatakan bahwa Bitcoin telah berhasil bertahan di atas harga Moving Average 200 minggu, yang merupakan indikator penting untuk menentukan arah pasar.
Selain itu, Milne juga memperkirakan bahwa Bitcoin akan membentuk pola Golden Cross pada grafik mingguan, yaitu ketika Moving Average 50 minggu melintasi di atas Rata-Rata Bergerak 200 minggu. Pola ini biasanya menandakan awal dari tren kenaikan yang kuat.
BACA JUGA:
Tidak hanya itu, analis kripto lain yang memberikan prediksi bullish untuk Bitcoin adalah CryptoCon. Dia membandingkan siklus Bitcoin saat ini dengan siklus 2015/2018. CryptoCon mengatakan bahwa Bitcoin berpotensi mencapai $47.000 (Rp727.500.000) pada bulan ini, berdasarkan model BitTime yang ia buat. Model ini menggunakan data historis dan tren pasar untuk membuat proyeksi harga. CryptoCon juga mengatakan bahwa Bitcoin bisa mencapai $130.000 (Rp2.015.000.000) pada akhir tahun 2025, jika mengikuti pola siklus sebelumnya.
Prediksi yang lebih tinggi lagi datang dari CredibleCrypto, yang menargetkan harga Bitcoin sebesar $50.000 (Rp775.000.000) pada bulan ini. CredibleCrypto mengatakan bahwa kenaikan Bitcoin selama seminggu terakhir dan sebulan terakhir, ditambah dengan penawaran spot yang tinggi, bisa mendorong aset ini mencapai target tersebut. Di sisi lain, CredibleCrypto juga mengingatkan para pedagang untuk berhati-hati, karena Bitcoin masih bisa mengalami koreksi sebelum melanjutkan reli.
Peningkatan minat terhadap Bitcoin juga terlihat dari aktivitas perdagangan opsi BTC dan Ether (ETH) di bursa Deribit, yang mencapai rekor tertinggi baru pada Jumat. Menurut Luuk Strijers, Chief Commercial Officer bursa tersebut, jumlah total dolar yang terkunci dalam kontrak opsi BTC dan ETH mencapai $23,6 miliar (Rp365.800.000.000.000), dengan Bitcoin menyumbang 67 persen dari total tersebut.
Strijers mengatakan bahwa ini menunjukkan bahwa para trader mengantisipasi pergerakan harga yang besar untuk kedua aset tersebut. Bitcoin, dengan kapitalisasi pasar sebesar $814 miliar (Rp12,6 kuadriliun), masih menjadi aset kripto terbesar dan terpopuler di dunia.