JAKARTA - Saat ini, aset kripto telah memainkan peran kunci dalam evolusi sektor keuangan digital di Indonesia, terutama dalam membantu meningkatkan inklusi keuangan dan membuka peluang investasi yang baru.
Dalam memperdalam pembahasan aset kripto, baru-baru ini Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia berpartisipasi dalam Dialog Akhir Tahun bersama Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan Indonesia) dan para pemangku kepentingan di Industri Jasa Keuangan lainnya.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia, Yudhono Rawis, mengungkapkan apresiasinya untuk OJK dan perwakilan industri jasa keuangan dalam mengelola ekosistem aset kripto di Indonesia
Dalam kesempatan itu, Yudho menegaskan bahwa pelaku usaha sangat mendukung kebijakan yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan positif dalam industri aset kripto Indonesia.
"Asosiasi berkomitmen untuk berkolaborasi guna memperkuat pasar domestik dan ekosistem aset digital," ujat Yudho yang juga menjabat sebagai CEO Tokocrypto, dalam pernyataannya yang diterima pada Kamis, 7 Desember.
BACA JUGA:
Dia juga percaya bahwa kerja sama yang erat antara pemerintah dan industri ini dapat menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor kripto secara seimbang dan berkelanjutan.
“Upaya ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga akan memastikan keamanan dan perlindungan bagi para investor," tambahnya.
OJK mencatat, tren investor aset kripto mengalami peningkatan sepanjang tahun 2023, meskipun nilai transaksi menurun.
Pada Oktober 2023, jumlah pelanggan aset kripto tercatat sebanyak 18,06 juta, dan nilai transaksi aset kripto selama periode Januari-Oktober 2023 mencapai Rp104,9 triliun.