JAKARTA - Pada Kamis, 30 November, Bloomberg News melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah memaksa perusahaan modal ventura yang didukung oleh Saudi Aramco untuk menjual sahamnya di sebuah startup chip kecerdasan buatan (AI) di Silicon Valley yang didukung oleh pendiri OpenAI, Sam Altman.
Rain Neuromorphics, yang didukung oleh Altman, merupakan startup yang merancang chip yang meniru cara kerja otak dan bertujuan untuk melayani perusahaan yang menggunakan algoritma kecerdasan buatan. Startup ini berhasil mengumpulkan dana sebesar 25 juta dolar AS (Rp385,8 miliar) pada tahun 2022.
Aramco's Prosperity7, salah satu investor utama dalam putaran pendanaan sebesar 25 juta dolar AS untuk Rain AI, menjual sahamnya di startup tersebut setelah melalui peninjauan oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS).
Menurut laporan tersebut, CFIUS, yang merupakan badan pengawas Amerika Serikat untuk transaksi dengan implikasi keamanan nasional, memerintahkan investor Saudi tersebut untuk mencabut kesepakatan tersebut dalam kurun waktu setahun terakhir.
Sam Altman belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari media.
BACA JUGA:
Departemen Keuangan Amerika Serikat, yang mengawasi proses CFIUS, menyatakan, "CFIUS berkomitmen untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan dalam wewenangnya untuk melindungi keamanan nasional Amerika Serikat. Sesuai dengan hukum dan praktik, CFIUS tidak memberikan komentar secara publik tentang transaksi yang mungkin sedang atau tidak sedang dalam peninjauannya."
CFIUS adalah sebuah komite antar-agensi yang meninjau investasi asing dalam bisnis dan properti di Amerika Serikat yang melibatkan kekhawatiran keamanan nasional.
Tindakan yang diambil oleh Amerika Serikat dapat memperlambat pengembangan kecerdasan buatan di Timur Tengah. Pada Agustus, AS memperluas pembatasan ekspor chip kecerdasan buatan yang canggih dari perusahaan Nvidia dan Advanced Micro Devices yang mencakup beberapa negara di Timur Tengah.