Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan infrastruktur dan teknologi pasar, Symphony, bekerja sama dengan Google  untuk meningkatkan penawaran analisis suara kepada bank dan perusahaan investasi. Ini dilakukan seiring regulator yang semakin tegas terhadap kepatuhan komunikasi.

Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat telah memberlakukan lebih dari  2 miliar dolar AS (Rp30,8 triliun) denda atas kesalahan di bidang ini, sebagian besar terkait dengan kegagalan melacak atau merekam pesan teks terkait bisnis yang dikirim melalui platform yang tidak sah selama lockdown COVID-19.

Dalam penindakan sektor yang melibatkan pesan dan email, perusahaan keuangan kini bersiap menghadapi penyelidikan terkait penggunaan panggilan suara dan video mereka, di mana hanya sebagian kecil komunikasi yang rutin direkam dan disimpan, menurut sumber kepada Reuters bulan lalu.

Symphony, yang memiliki klien seperti Goldman Sachs   dan JPMorgan   di antara 1.000 kliennya, akan menggunakan platform kecerdasan buatan generatif Google Cloud, Vertex AI, untuk meningkatkan produk suara Cloud9-nya dengan kemampuan pemrosesan ucapan ke teks yang lebih canggih dan pemrosesan bahasa alami (NLP).

Komunikasi melalui produk Cloud9, yang membantu tim perdagangan berkolaborasi di berbagai kelas aset seperti komoditas, swap suku bunga, dan derivatif ekuitas, kemudian dapat lebih akurat ditranskripsi untuk tujuan retensi dan ditandai untuk ditinjau ketika diskusi yang mencurigakan terdeteksi.

"Generative AI memiliki potensi untuk mengubah lanskap perdagangan mulai dari mengotomatisasi tugas rutin hingga mengidentifikasi potensi pelanggaran melalui anomali dalam data," kata Zac Maufe, Kepala Global Regulated Industries di Google Cloud.

Selain mentranskripsi dan merangkum percakapan untuk kepatuhan, pengguna akan dapat menambang data untuk menghasilkan wawasan tambahan yang dapat digunakan untuk memengaruhi strategi penjualan atau perdagangan, serta memantau pengalaman keseluruhan pelanggan.

"...Apa yang kami coba lakukan adalah menciptakan platform yang dapat Anda gunakan untuk menyajikan aliran data Anda agar dapat menghasilkan wawasan dari data Anda," kata Brad Levy, CEO Symphony, dikutip VOI dari Reuters. Ia berharap dapat membawa produk yang ditingkatkan ke pasar pada kuartal kedua.

Phil Moyer, VP Global AI Business Google Cloud, mengatakan bahwa platform ini akan membuat kepatuhan menjadi lebih "ambient".

"...Data meningkat sebanyak 50% hingga 60% setiap tahun. Jadi saat ini ada 180 zettabyte data di planet Bumi, 90% di antaranya telah diciptakan dalam dua tahun terakhir."

"Kita mulai melewati level di mana manusia bisa menanganinya. Jadi alat-alat seperti transformers dan generative AI benar-benar membantu mengelola data massif yang sedang dibuat," kata Moyer.