JAKARTA - Pendiri Binance, Changpeng Zhao atau CZ, semakin terjepit dalam kasus hukum yang melibatkannya dengan Departemen Kehakiman (DOJ) AS. Pemerintah AS mendorong pembatasan perjalanan hingga vonis dijatuhkan kepada mantan bos binance.
Tidak berhenti sampai di situ, DOJ juga menuntut CZ dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Pendiri Binance itu sebelumnya telah mengaku bersalah atas pelanggaran Undang-Undang Kerahasiaan Bank. Pengacara DOJ juga menyoroti risiko pelarian CZ ke Uni Emirat Arab (UEA), di mana ia memiliki kekayaan dan mendapt kewarganegaraan di sana.
Dalam pengajuan pengadilan pada Sabtu malam, 25 November pengacara DOJ mendesak pengadilan supaya Zhao harus berada Amerika Serikat sampai dijatuhi hukuman pengadilan. DOJ juga berharap CZ dilarang bepergian ke rumahnya di UEA.
Hal ini muncul sebagai tanggapan atas keputusan Hakim Magistrate Brian Tsuchida yang mengizinkan CZ melakukan perjalanan dan tinggal di UEA hingga dua minggu sebelum hukumannya dijatuhkan. Departemen Kehakiman AS mengaku terkejut atas putusan Hakim Tsuchida.
BACA JUGA:
DOJ menekankan bahwa dalam banyak kasus, seorang terdakwa sekelas CZ, yang telah mengaku bersalah dan menghadapi kemungkinan hukuman penjara, akan ditahan atau, paling tidak, dilarang meninggalkan AS.
DOJ juga menyoroti sifat CZ dan Binance yang saling berhubungan, dengan mengajukan tuntutan pidana terhadap CZ karena melanggar Undang-Undang Kerahasiaan Bank terkait pencegahan anti pencucian uang, yang menghasilkan penyelesaian denda 4,3 miliar dolar AS untuk bursa tersebut. Ini merupakan jumlah sanksi terbesar dalam sejarah Departemen Keuangan AS dan FinCEN.
Selain itu, DOJ menilai diizinkannya Changpeng Zhao mengunjungi UEA berpotensi menimbulkan risiko besar yaitu melarikan diri dari dakwan hukum dari pemerintah AS. Departemen Kehakiman AS juga berpendapat bahwa status khusus Zhao sebagai warga negara UEA, yang diperoleh melalui undangan, dapat mencegah ekstradisinya kembali ke Amerika Serikat. Changpeng Zhao dijadwalkan akan menjalani persidangan pada 23 Februari 2024.