JAKARTA - Harga sebuah memecoin yang mengambil nama dari proyek kecerdasan buatan Elon Musk, "Grok," merosot lebih dari 70% setelah penelusur blockchain, ZachXBT, menduga bahwa akun media sosial token tersebut diambil dari proyek token penipuan sebelumnya.
Dalam unggahan X (sebelumnya Twitter) pada 13 November, ZachXBT membagikan tangkapan layar yang menunjukkan berbagai akun media sosial dan situs web yang terkait dengan token Grok (GROK) diambil dari proyek lama, termasuk proyek memecoin yang ditinggalkan bernama ANDY, yang mengalami penurunan signifikan dari titik tertinggi sebelumnya.
Dalam lima jam setelah unggahan ZachXBT, para penggemar memecoin menyaksikan GROK merosot 74% dari titik tertinggi sebelumnya sebesar 0,027 dolar AS menjadi sependek 0,007 dolar AS. Harganya sejak itu mengalami koreksi ke 0,011dolar AS, menurut data DexTools.
Dalam unggahan lanjutan, ZachXBT menunjukkan transaksi Etherscan yang menunjukkan tim GROK mengirim sekitar 1,7 juta dolar AS senilai token ke alamat pembakaran dalam upaya mengurangi pasokan dan mengembalikan kepercayaan pada token tersebut.
BACA JUGA:
Akun X untuk token GROK mengklaim dalam unggahan pada 14 November bahwa tim pengembang telah membakar semua token dari alamat deployer, sekitar 180 juta GROK senilai sekitar 2 juta dolar AS dengan harga saat ini.
Pada titik harga puncaknya sebesar 0,027 dolar AS pada 13 November, GROK memiliki kapitalisasi pasar hampir 200 juta dolar AS, menjadikannya salah satu memecoin baru terbesar dalam siklus saat ini.
Memecoin ini diluncurkan pada 5 November, pada hari yang sama Elon Musk mengumumkan saingan yang disebutnya untuk ChatGPT milik OpenAI, yaitu Grok AI. Selama minggu berikutnya, nilainya meningkat 33.650% seiring para pedagang memecoin berusaha memanfaatkan sensasi tersebut.